Nasional

Gus Mus: Menara Kudus Simbol Ruh Ad-Da'wah Sejati

Jum, 13 Maret 2020 | 16:30 WIB

Gus Mus: Menara Kudus Simbol Ruh Ad-Da'wah Sejati

Mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri di Kudus, Jateng (Foto: NU Online/M Farid)

Kudus, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Musthofa Bisri (Gus Mus) menyebut Menara Kudus sebagai simbol ruh ad-da’wah (semangat berdakwah) sejati peninggalan Sunan Kudus.  
 
“Sekarang coba siapa yang berani buat menara seperti ini (Menara Kudus-red), harus siap didemo berjilid-jilid nanti,” kelakar Gus Mus disambut tawa jamaah yang hadir dalam acara Pasamuan Ta’sis Menara Kudus di kompleks Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, Kamis (12/3/2020) malam.
 
Untuk ke sekian kalinya, Gus Mus menjelaskan ruh ad-da’wah adalah semangat dakwah yang sekiranya bisa membuat orang yang paling buruk sekalipun mengikuti ajaran Islam. 
 
"Dengan begitu Islam akan tampak keindahannya untuk semua kalangan, tidak hanya untuk kelompok tertentu saja," tegasnya.
 
Sebelumnya,  Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibien Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu menjelaskan kedudukan iman sebagai anugerah Allah dan bukan hasil dari kecerdasan manusia belaka. Buktinya, imbuh Gus Mus, banyak di antara umat Kanjeng Nabi yang tidak hidup sezaman dengan beliau tapi bisa iman. 
 
"Dan banyak pula orang-orang yang hidup di zaman Nabi Muhammad tapi justru tidak iman terhadap kebenaran Islam. Bahkan paman Nabi sendiri tidak bisa iman, maka benar jika iman itu adalah anugrah dan hak prerogratif Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tutur Gus Mus.
 
Sebab kesadaran itulah, Gus Mus menjelaskan jika para Wali Songo memiliki ruh ad-da’wah (semangat dakwah) yang hampir sama seperti Nabi Muhammad. Dampaknya, semua kalangan bisa menerima Islam dengan tenteram dan menentramkan. 
 
"Ajarannya selalu dikenang dan dilaksanakan hingga sekarang. Hal itu berbeda dengan fenomena dakwah yang belakangan ini justru membuat orang takut kepada agama," ungkapnya. 
 
“Saat ini semangat dakwah yang seperti dilakukan Wali Songo itu harus terus digaungkan agar orang tidak melihat Islam itu sangar (menegangkan-red),” imbuh Gus Mus. 
 
Kegiatan yang dihadiri ribuan pengunjung dari berbagai daerah sambil lesehan berlangsung gayeng Gus Mus tak lupa menyelipkan humor-humor segarnya, sehingga pengajian di depan Masjid Menara Kudus berlangsung tertib hingga acara usai.
 
Kontributor: M Farid
Editor: Abdul Muiz