Nasional

Gus Solah Sarankan Pendukung Jokowi dan Prabowo Rekonsiliasi

Sen, 1 Juli 2019 | 17:00 WIB

Gus Solah Sarankan Pendukung Jokowi dan Prabowo Rekonsiliasi

KH Solahudin Wahid

Jombang, NU Online
Hiruk pikuk Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2019 hingga kini masih terasa hangat. Silang pendapat dan debat terkait masalah pilpres di beberapa media sosial antara pendukung 01 (Jokowi) dan 02 (Prabowo) terus berlanjut.

Hal ini menjadi perhatian Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur KH Solahuddin Wahid yang menyayangkan ketegangan antara kedua pendukung masih ada. Padahal Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memberikan keputusan terkait sengketa Pilpres 2019.

"Apapun keputusan MK itu mengikat, bagaimanapun pasti ada yang kecewa. Tapi wajar lah, yang kecewa tidak perlu berlarut-larut dalam kekecewaan, yang bergembira juga tak perlu larut dalam kegembiraan," katanya, Ahad (30/6).

Menurutnya, tidak mudah menerima keputusan dari MK, terutama pendukung 02 karena gugatannya ditolak. Gus Sholah menjelaskan hal tersebut bisa di atasi dengan menahan diri, namun tentu hal itu tidak mudah. 

"Kita doakan semoga mereka bisa tidak berlarut dalam kesedihan. Mudah-mudahan juga kita semua bisa menahan diri dan mewujudkan keadaan lebih baik sebelum adanya pilpres ini," tambah adik kandung Gus Dur ini.

Kiai Solahudin mengusulkan kedua belah pihak terutama tokoh sentralnya melakukan rekonsiliasi. Dengan begitu, diharapkan para pendukung juga ikut berdamai dan rukun kembali. "Rekonsiliasi  saya rasa perlu, terutama bagi para pendukung. Tapi perlu proses dan waktu. Dengan keinginan yang kuat dan baik dari kedua belah pihak itu bisa kita capai," ujarnya.

Di samping itu, untuk kesehatan demokrasi Indonesia ia berharap Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno menjadi pihak oposisi yang kritis. "Berharap Pak Prabowo dan Pak Sandi bisa menjadi pihak oposisi yang loyal, menyampaikan kritikan membangun dan menyampaikan usulan," pinta cucu KH Hasyim Asy'ari.

Secara keseluruhan bagi KH Solahudin Wahid, Pemilu 2019 sudah berhasil menetapkan pemimpin buat Indonesia. Namun dalam beberapa hal perlu dievaluasi seperti banyaknya petugas KPPS meninggal dunia. "Pemilu ini menurut saya terburuk ya, banyak yang meninggal, perlu di investigasi lebih mendalam. Kemarin ada hasil penelitian di Yogyakarta kalau kematian KPPS itu tidak di racun tapi kita perlu belajar," jelasnya.

Kiai Solahudin juga mendoakan pemimpin terpilih supaya dapat menjalani amanah dari konstitusi dengan lancar dan berhasil. Presiden dan wakil presiden terpilih bukan hanya milik satu pendukung namun milik semua rakyat Indonesia. "Pak Jokowi dan Pak Ma`ruf Amin akan menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia. Semoga mereka berhasil mengemban amanah ini dengan baik," pungkasnya. (Syarif Abdurrahman/Muiz)