Nasional

Gus Yahya Dorong Pengembangan Pendidikan Sains dan Teknologi di Lingkungan NU

Kam, 8 Februari 2024 | 15:00 WIB

Gus Yahya Dorong Pengembangan Pendidikan Sains dan Teknologi di Lingkungan NU

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat berbicara pada peresmian UNU Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (7/2/2024). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube ITS NU Pasuruan)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyoroti pentingnya pengembangan lembaga pendidikan tinggi di bidang sains dan teknologi dalam konteks perkembangan NU sejak era reformasi.
 

Gus Yahya menilai, semangat di kalangan NU untuk menginisiasi lembaga-lembaga pendidikan baru di bidang sains dan teknologi kian meningkat.


"Semangat ini penting sekali. Setelah sekian lama kita sungguh-sungguh mengalami kesulitan untuk mengembangkan kapasitas-kapasitas di dalam bidang yang baru ini. Kita bahkan nyaris tidak mendapatkan akses kepada sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan kapasitas-kapasitas itu," ujar Gus Yahya saat meresmikan UNU Pasuruan, Jawa Timur, di Hotel Ascent Premiere, Rabu (7/2/2024).

 
Ia menegaskan bahwa masih teringat betul bagaimana NU diblokir dari segala peluang untuk mengembangkan diri selama Orde Baru. Sementara 32 tahun NU diblokir, beberapa pihak-pihak lain justru sangat dimanjakan.


“Maka ini perlu saya ingatkan, terutama kepada generasi baru yang belum paham sejarahnya, hari ini kita tidak perlu berkecil hati kalau melihat yang lain mungkin lebih dulu maju, karena kita diblokir 32 tahun, sementara yang lain diberi fasilitas besar-besaran. Dulu itu dikenal ada namanya politik belah bambu: dibelah, yang satu dipeluk, yang satu diinjak. Nah, NU kebagian diinjak. Jadi ya seperti ini,” ungkap dia.


Kendati demikian, katanya, bahwa kemudian segera sesudah peluang itu terbuka, lalu NU bangkit semangat besar-besaran untuk mengejar ketertinggalan tersebut, ini merupakan tanda bahwa selama ini NU memang punya vitalitas yang luar biasa.


“Dan, lebih dari itu, di masa depan ini kita memang menghadapi tantangan-tantangan baru yang serba jauh lebih kompleks, jauh lebih rumit daripada sebelumnya, dan lebih menekankan karena masa depan itu datangnya lebih cepat,” ujarnya.


Gus Yahya juga menyoroti kompleksitas tantangan yang dihadapi masa depan, yang datang dengan cepat dan tak terduga. Perubahan yang cepat tersebut membutuhkan peningkatan kapasitas dalam menghadapi tantangan baru di berbagai aspek kehidupan.


"Dalam berbagai segi kehidupan, fenomena perubahan yang cepat akan semakin menekan. Sehingga sangat perlu kita untuk mengembangkan kapasitas dalam menghadapi perubahan dan tantangan-tantangan baru dengan lebih baik," pungkasnya.