Nasional 1 ABAD NU

Gus Yahya: NU Tech Realisasikan Mimpi Besar di Masa Depan

Sen, 19 Desember 2022 | 14:07 WIB

Gus Yahya: NU Tech Realisasikan Mimpi Besar di Masa Depan

Menurut Gus Yahya, NU Tech merupakan salah satu dari 9 klaster strategis dalam peringatan hari lahir NU yang memasuki usia 1 abad. (Foto: NU Online/Suwitno)

Malang, NU Online
Nahdlatul Ulama akan memasuki usia 1 abad, dan sudah saatnya memiliki peran besar dalam menyiapkan masa depan. Karenanya, seluruh elemen NU dari mulai pelajar, santri, mahasiswa dan lainnya bergabung untuk mengembangkan diri dalam memajukan kapabilitas digital di Indonesia.


Penegasan ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. Dirinya hadir secara virtual pada acara NU Tech yang digelar di Malang, Jawa Timur, Senin (19/12/2022). 


"Kegiatan NUTech ini merupakan suatu paling mendasar adalah untuk menyerap dan merekrut sumber daya manusia yang menguasai kemampuan untuk mengembangkan teknologi," kata Gus Yahya pada acara yang dipusatkan di Ballrom Akasia Hotel Savana itu.


Dijelaskannya bahwa NU Tech merupakan salah satu dari 9 klaster strategis dalam peringatan hari lahir NU yang memasuki usia 1 abad.


Dirinya mengapresiasi lantaran peserta demikian antusias. Bahkan ada ratusan kader berbakat yang bergabung pada acara ini. Karenanya, ia mengajak kepada peserta untuk turut membangun peradaban bangsa melalui digital di bawah naungan NU.


"Terima kasih kepada peserta atas partisipasinya. Mudah-mudahan insyaallah kita realisasikan mimpi peran NU di masa depan," bebernya.


Dijelaskan lebih lanjut bahwa NU hadir dengan membawa misi peradaban. Dengan demikian kehadirannya berupaya memainkan peran di dalam pergulatan menuju terwujudnya peradaban yang lebih baik dan lebih mulia di masa depan.


Dikemukakan bahwa dalam sejarahnya, peradaban manusia jatuh bangun untuk dan bangkit pada umumnya dengan pergulatannya dengan teknologi. Siapa yang menguasai teknologi, maka dapat dipastikan sebagai pemenang dan mempengaruhi peradaban yang lebih baik.


"Turki Usmani misalnya imperium raksasa dengan kekuatan personel militer yang tidak ada tandingannya pada masa itu. Tetapi pada akhirnya dalam perang dunia pertama kalah. Bukan ukuran militernya, tetapi karena kekalahan dalam penguasaan teknologi," ulasnya.


Pada kegiatan NU Tech ini terdapat sejumlah kegiatan. Seperti capture the flag competition, tech seminar, innovation pitching competition, narasi academy, serta digital learning scholarship.


Kegiatan juga dihadiri Zannuba Arrifah Chafsoh atau yang lebih dikenal Yenny Wahid, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, juga Ketua PCNU Kabupaten Malang.


Acara dilanjut dengan beberapa talk show. Salah satunya dengan menghadirkan narasumber Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim.

 

Penulis: Madchan Jazuli

Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi