Nasional

Haul Ke-14 Gus Dur, Warga Mengular Tukar Sampah Plastik dengan Minyak Goreng

Sab, 16 Desember 2023 | 11:00 WIB

Haul Ke-14 Gus Dur, Warga Mengular Tukar Sampah Plastik dengan Minyak Goreng

Sejumlah warga Ciganjur antusias menukarkan sampah botol plastik dengan minyak goreng di Haul ke-14 Gus Dur di Ciganjur, Sabtu (16/12/2023). Foto: NU Online/Musthofa Asrori)

Jakarta, NU Online

Sejumlah warga antusias mengikuti sedekah sampah dalam memeriahkan Haul ke-14 Gus Dur di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (16/12/2023). Dengan membawa lima botol plastik, mereka berhak mendapat satu liter minyak goreng.


Salah seorang inisiator kegiatan, Faiq Falahi, mengatakan bahwa acara ini diinisiasi oleh Plastic Bank Indonesia. Plastic Bank merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan sampah plastik. Tujuan perusahaan ini hendak mencegah sampah plastik nyasar ke lautan.


“Pencegahan ini dilakukan dengan memberikan berbagai macam manfaat dan nilai lebih kepada para pengumpul plastik. Ayo gabung sekarang juga dengan gerakan kami untuk mencegah sampah plastik pergi ke lautan,” ajaknya.


“Sedekahkan lima botol sampah plastikmu dan dapatkan satu liter minyak goreng gratis. Ini merupakan komitmen kami untuk peduli lingkungan dan peduli sesama,” sambung pria berambut gondrong ini.


Para peserta sedekah sampah, kata Faiq, harus memenuhi sejumlah syarat dan kriteria. Pertama, berusia di atas 17 tahun. Kedua, memiliki nomor handphone aktif. Ketiga, berlaku satu orang satu nomor telepon dan tidak berlaku kelipatan.


Keempat, belum pernah terdaftar sebelumnya. Kelima, tidak dapat diwakilkan. Artinya, harus datang sendiri. Lalu, keenam, botol dalam keadaan bersih tidak ada kandungan air dan lainnya,” papar mantan Lurah Pesantren Ciganjur ini.


Faiq menambahkan bahwa kegiatan sedekah sampah ini terselenggara berkat kerja sama antara Yayasan KH A Wahid Hasyim dengan Plastic Bank Indonesia. Ratusan botol minyak goreng disiapkan untuk para peserta yang datang membawa minimal lima botol.


“Dalam 3 bulan ini lini Yayasan, mulai Pesantren Ciganjur, SDIT AWH, hingga Masjid Al-Munawaroh punya program bersama Plastic Bank Indonesia untuk menaikkan kesadaran bersama terkait lingkungan. Praktiknya sederhana, memilih dan memilah sampah plastik, terkhusus botol untuk dikompilasikan agar nantinya bisa didaurulang menjadi biji plastik yang baru,” tuturnya.


“Yayasan sampai saat ini setidaknya sudah mengompilasi kurang lebih 300-an kilogram limbah plastik yang bisa diwujudkan berupa profit dan manfaat lainnya. Untuk program penukaran botol plastik pada Haul ke-14 Gus Dur ini panitia menyiapkan 600 liter minyak goreng,” sambung Faiq.


Ditemui di lokasi, salah seorang ibu paruh baya mengatakan telah mengunduh aplikasi Plastic Bank. Namun, ia tidak bisa mengaksesnya meski sudah mendaftar dan mengisi foto selfie dan nomor ponsel.


“HP ibu sepertinya penuh sehingga tidak cukup space aplikasi itu,” ujar salah seorang panitia kepada peserta.


Ia mengatakan bahwa warga sekitar pesantren yang telah diberi informasi beberapa hari sebelumnya. Namun sayang, beberapa ibu rumah tangga tersebut tidak bisa mengakses karena keterbatasan kuota internet dan gagap teknologi.


Kegiatan sosial yang digelar di halaman Sekolah Dasar Islam Tebuireng (SDIT) KH Abdul Wahid Hasyim Ciganjur ini berlangsung dari pagi hingga siang. Antrean ibu-ibu yang membawa plastik berisi sampah botol tampak mengular hingga depan pintu gerbang kediaman Gus Dur.