Nasional

Hilal Sudah di Atas Ufuk, Ini Keterangan LF PBNU soal Awal Jumadil Akhir 1444 H

Sab, 24 Desember 2022 | 07:00 WIB

Hilal Sudah di Atas Ufuk, Ini Keterangan LF PBNU soal Awal Jumadil Akhir 1444 H

Ilustrasi hisab dan rukyatul hilal. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online 

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah menginstruksikan kepada seluruh perukyah Nahdlatul Ulama untuk melaksanakan rukyatul hilal awal Jumadil Akhir 1444 H pada Sabtu (24/12/2022) sore ini.


Hal tersebut dituangkan dalam Surat LF PBNU Nomor 062/LF-PBNU/XII/2022 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Jumat (23/12/2022).


Data hilal awal Jumadil Akhir 1444 H saat ini sudah berada di atas ufuk, yakni tepatnya +13 derajat 11 menit 00 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Jumat Pon 23 Desember 2022 pukul 17:16:39 WIB.


Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 23 derajat 42 menit 43 detik selatan titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 26 derajat 15 menit 01 detik selatan titik barat.


Adapun kedudukan hilal berada pada 2 derajat 32 menit 18 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 15 derajat 20 menit 00 detik. Sementara lama hilal 61 menit 49 detik.


Berdasarkan metode falak yang sama pula, maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Provinsi Papua dengan tinggi hilal mar’i 11 derajat 39 menit, elongasi hilal hakiki 14 derajat 00 menit dan lama hilal di atas ufuk 54 menit 52 detik.

 

Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga Provinsi Aceh dengan tinggi hilal mar’i 12 derajat 29 menit, elongasi hilal hakiki 15 derajat 35 menit dan lama hilal di atas ufuk 60 menit 49 detik.


Data di atas menunjukkan bahwa tinggi hilal dan sudut elongasinya sudah memenuhi kriteria imkan rukyah NU, yaitu tinggi hilal yang dapat dilihat 3 derajat dan elongasi hakiki 6,4 dedajat. Artinya, ada kemungkinan hilal bisa dilihat.


Data tersebut juga sudah memenuhi kriteria qath'iy rukyah, yaitu elongasi hakiki 9,9 derajat. Artinya, jika hilal tidak dapat dilihat, baik karena faktor cuaca yang akhir-akhir ini mengalami musim hujan, atau faktor lainnya, maka bulan akan tetap dianggap masuk keesokan harinya. Hal ini agar tidak terjadi umur bulan berikutnya 28 hari jika dilakukan istikmal, disempurnakan 30 hari di bulan terakhir.


Dalam hal ini, jika LF PBNU mulai menerapkan kriteria tersebut dalam ikhbar bulan ini, maka awal Jumadil Akhir 1444 H akan dimulai Ahad (25/12/2022), atau mulai Sabtu (24/12/2022) malam.


Untuk kepastiannya, umat Islam Indonesia dapat menunggu ikhbar yang akan disampaikan pada Sabtu (24/12/2022) malam ini.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad