Belitung, NU Online
Menteri Agama H Lukman Hakim Saefuddin berdiskusi dengan sejumlah siswa Kerohanian Islam (Rohis) SMA/SMK dalam kegiatan bertajuk Rohis Ngopi Bareng Menteri Agama.
Pada acara yang berlangsung di Tanjung Pandan Belitung, Senin (05/11), Menag menjawab sejumlah pertanyaan mereka, salah satunya terkait tips menangkal hoaks.
Tentang itu, Menag mengajak generasi muda mencontoh tradisi para periwayat hadits setelah Rasulullah SAW wafat. Menurutnya, ada dua pendekatan yang dilakukan para periwayat saat menerima Hadits, yaitu memeriksa konten dan memeriksa sumber riwayat.
“Jika benar tidak ada unsur kebohongan baru Hadits tersebut disebarkan,” jelas Menag.
Dikutip dari laman kemenag.go.id, Menag menegaskan bahwa tidak semua informasi yang diterima harus langsung disebarluaskan. Informasi tersebut harus ditimbang isinya, apakah bermanfaat atau tidak. Perlu diperiksa juga sumber informasinya, terpercaya ataukah tidak. Ini penting agar Rohis tidak mudah terjebak dalam ghibah dan fitnah melalui hoaks.
"Membicarakan keburukan orang saja meski benar itu berdosa karena disebut ghibah. Apalagi membicarakan keburukan yang ternyata salah atau fitnah. Islam ditebarkan dengan kasih sayang dan cinta," ujar Menag.
'Rohis Ngopi Bareng Menteri Agama' diikuti perwakilan peserta Perkemahan Rohis Nasional III. Perkemahan Rohis III tahun 2018 diselenggarakan Direktorat Pendidikan Agma Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI di Bumi Perkemahan Juru Seberang Belitung.
Kegiatan Perkemahan Rohis Nasional berlangsung dari 5-10 November 2018. Acara ini juga bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bangka Belitung. (Red: Muiz)