Nasional

Hisab Dilakukan NU, Awal Ramadhan Tetap Berdasar Rukyat dan Keputusan Pemerintah

NU Online  ·  Rabu, 24 April 2019 | 14:45 WIB

Jakarta, NU Online
Sya'ban 1440 H sudah memasuki dua minggu terakhir. Tak lama lagi bulan Ramadhan 1440 H mampir tiba. Data hisab Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menunjukkan kemungkinan awal bulan puasa pada Senin Legi (6/5).

Hal tersebut didasarkan pada ijtimak akhir Sya'ban yang jatuh pada Ahad Kliwon (5/5) pukul 05.46 WIB dengan markaz Jakarta, sedangkan terbenamnya matahari terjadi pada pukul 17.46 WIB.

Selain itu, tinggi hilal hakiki berada pada ketinggian 6 derajat 19 menit dan hilal mar'i (terlihat) setinggi 5 derajat 54 menit dengan lama hilal 25 menit 17 detik.

Meskipun demikian, LF PBNU meminta untuk segenap Nahdliyin dan seluruh umat Muslim di Indonesia untuk menunggu keputusan pemerintah melalui sidang itsbat yang akan digelar pada Ahad (5/5) petang.

"Harap umat Islam mengawali shiyam (puasa) Ramadhan menunggu keputusan pemerintah dalam sidang itsbat yang didasarkan atas hasil rukyat dan hisab," ujar KH A. Ghazalie Masroeri, Ketua LF PBNU, kepada NU Online pada Rabu (24/7).

Kiai Ghazalie menuturkan bahwa pada Ahad (5/5) nanti, NU akan melakukan pemantauan hilal di 100 titik di seluruh Indonesia.

"NU akan menyelenggarakan rukyah di 100 titik di seluruh Indonesia untuk awal Ramadhan 1440 H pada hari Ahad petang, 5 Mei 2019," pungkasnya. (Syakir NF/Fathoni)