Nasional

HPN dan Kovee Jaya Indonesia Inisiasi VR Pertama Bidang Keagamaan- Kebangsaan

Jum, 16 Agustus 2019 | 07:00 WIB

HPN dan Kovee Jaya Indonesia Inisiasi VR Pertama Bidang Keagamaan- Kebangsaan

HPN dan Kovee Jaya Indonesia usai penandatanganan kerja sama.

Jakarta, NU Online
Perkembangan ideologi masyarakat dan dunia pendidikan saat ini mulai merosot akibat makin gencarnya upaya-upaya ideologi luar yang merasuk ke generasi muda dan masyarakat pada umumnya. Terlebih dengan dunia teknologi yang kian maju pesat di berbagai belahan dunia.

Melihat fakta demikian, Ketua Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Bidang Kemitraan dan Komunikasi Hafidzah Munfa'ati merasa perlu menjembatani persoalan tersebut dengan menginisiasi pembuatan konten atau program simulator pendidikan kebangsaan berupa virtual reality (VR).

Produk tersebut bertujuan untuk meningkatkan kecintaan generasi muda dan masyarakat akan bangsa dan negara serta ideologi Pancasila, serta menangkis paham-paham dan ideologi radikal yang berusaha menyusup ke masyarakat dan dunia pendidikan.

“Simulator ini nantinya akan mempunyai program program simulasi yang mengenalkan sejarah dan perjuangan bangsa indonesia untuk merebut kemerdekaan RI dan bahkan pemain bisa merasakan seolah-olah nyata berperang dan berjuang bersama para pahlawan kita,” katanya kepada NU Online pada Kamis (15/8).

Hafidzah juga menginisiasi simulator pendidikan keagamaan di sekolah sebagai dasar pembentukan akhlak dan budi pekerti generasi muda. Konten ini perlu dirancang dan diracik sedemikian rupa sehingga siswa akan lebih tertarik dan tertanam di alam pikir mereka tentang dasar-dasar agama dan akhlak mulia.

“Dengan bekal ini, insyaallah akan menjamin perilaku mereka untuk masa depan dalam menghadapi globalisasi informasi dan perilaku yang mulia ketika mereka menjadi pejabat atau entrepreneur apapun nantinya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, konten simulator di dunia pendidikan yang akan dirancang meliputi pendidikan kebangsaan, keagamaan dan budi pekerti, dan pendidikan olahraga di semua bidang seperti sepak bola, voli, basket, karate, tinju, panahan, karate, dan sebagainya. 
 
“Siswa dapat mempelajari teknik-teknik olahraga tersebut dan bermain seolah-olah di dunia nyata, bahkan mereka bisa bermain dengan para atlet dunia idola mereka,” terangnya.

Lebih lanjut, Hafidzah juga mengungkapkan bahwa HPN juga akan membuat konten VR Haji dan Umrah untuk umat Muslim di dunia sebagai pengenalan dan panduan manasik haji. Melalui teknologi itu, menurutnya, setiap muslim akan bisa mempelajari manasik haji dengan suasana dan detail lingkungan seperti pelaksanaan haji di Makkah dan Madinah, mengelilingi Kabah, melempar jumrah, bahkan bisa merasakan sensasi suhu teriknya matahari dan tiupan angin saat di bukit Safa Marwa dan di Padang Arafah.

Hal itu sebagaimana arahan yang disampaikan oleh H Asad Said Ali, Ketua Dewan Pembina HPN, bahwa konten VR Haji ini diharapkan mereka yang ingin berangkat haji dan umrah mendapatkan pendidikan visualisasi manasik haji. Sedangkan bagi mereka yang belum bisa berangkat ke Makkah paling tidak bisa merasakan suasana ibadah haji sehingga terdorong untuk melakukan ibadah tersebut.
 
Dengan simulator dan konten VR, diharapkan generasi muda dan masyarakat akan lebih mudah belajar, memahami, menghayati, dan menanamkan dalam pola pikir mereka melalui permainan visualisasi yang terintegrasi dalam VR.

Simulator dan konten tersebut akan digarap oleh Kovee Jaya Indonesia bersama induk perusahaannya di Korea yaitu Tomato Production yang merupakan perusahaan konten, broadcast, dan design grafis ternama di Korea Selatan. Sedangkan materinya akan digarap oleh tim pakar HPN dengan arahan materi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Konten virtual reality (VR) di bidang kebangsaan, keagamaan, dan olahraga ini akan menjadi ide konten VR yang pertama di Indonesia. Bahkan konten VR untuk pendidikan kebangsaan dan keagamaan akan menjadi konten VR yang pertama di dunia. Oleh sebab itu, Ketua HPN Abdul Kholik berharap hak paten konten tersebut akan dipegang oleh HPN dan Kovee Jaya Indonesia.

Investasi untuk pembuatan konten ini sangatlah besar. Untuk masing-masing konten diprediksi sekitar Rp100 milyar. Oleh karena itu, HPN akan menggandeng pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama serta perusahaan perusahaan besar di Indonesia untuk turut andil membiayai proyek tersebut demi keutuhan dan kemakmuran bangsa Indonesia. (Syakir NF/Muchlishon)