Nasional

Istiqlal Distribusikan Hewan Kurban ke Masjid-masjid Binaan

Sen, 19 Juli 2021 | 18:00 WIB

Istiqlal Distribusikan Hewan Kurban ke Masjid-masjid Binaan

Masjid Istiqlal Jakarta. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Masjid Istiqlal Jakarta akan melakukan penyembelihan hewan kurban, meskipun hanya untuk memenuhi kebutuhan bagi 300 petugas kebersihan dan keamanan masjid. Namun, pada gelaran Idul Adha 1442 H ini, Istiqlal akan lebih fokus untuk mendistribusikan hewan kurban ke masjid-masjid binaan yang perlu mendapat perhatian. 

 

"Mereka (petugas di masjid-masjid binaan) yang akan menyembelih (hewan kurban). Kita tetap menerima (hewan kurban) dari para jamaah yang selalu mengumpulkan lewat Istiqlal. Tapi Istiqlal diberikan kewenangan penuh untuk mendistribusikan. Kita tidak mendistribusikan dalam bentuk daging, tapi kita mendistribusikan hewan kurbannya," jelas Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH Nasaruddin Umar, dalam tayangan Dialog Produktif Rabu Utama, Sehat dan Aman di Hari Raya Kurban diakses NU Online, Senin (19/7) petang.

 

Kiai Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa situasi pandemi Covid-19 yang akhir-akhir sudah sangat darurat. Karena itu, pihak Istiqlal tidak sekadar memberikan hewan kurban kepada masjid-masjid binaan itu. Tetapi, pendistribusian hewan kurban itu pun akan dilengkapi panduan protokol yang mesti dijalankan.

 

Salah satunya, masjid-masjid binaan itu akan diarahkan untuk menyembelih hewan kurban di hari-hari tasyrik, sehingga tidak hanya difokuskan pada hari pertama Idul Adha yang akan menguras energi. Hal ini dimaksudkan agar para petugas penyembelihan hewan kurban tidak mudah jatuh sakit karena kelelahan. 

 

"Nah, berhubung situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, kita harus molorkan sebagian. Jadi berapa ekor yang disembelih hari pertama, kemudian berapa disembelih pada hari tasyrik pertama, kedua, ketiga," terang Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.

 

Kiai Nasar menjelaskan pula bahwa pendistribusian daging kurban pun tidak mesti dilakukan pada hari pertama atau kedua lebaran. Sebab menurutnya, daging kurban dapat didistribusikan pada satu pekan atau bahkan satu bulan setelah Idul Adha. 

 

"Bisa juga kita melakukan pengolahan seperti pengalengan. Kita bikin sedemikian rupa atau cara-cara supaya masyarakat kita benar-benar bisa merasakan aspek kemanfaatannya, terutama mereka yang mustahik," ucapnya.

 

"Inti dari Idul Adha adalah ibadah protein. Bahkan terdapat pesan mendalam yang bisa dipetik sebagai hikmah, yakni keutuhan umat dapat tercipta dari upaya menciptakan umat yang berkualitas. Syaratnya, umat harus kaya atau sehat akan protein," pungkas Kiai Nasar.

 

Taati protokol kurban

Protokol kurban yang telah dilakukan pihak Istiqlal itu, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama (SE Menag) Nomor 15 Tahun 2021 tentang penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan Shalat Idul Adha 1442 H/2021 M dan pelaksanaan qurban di masa pandemi Covid-19. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama, SE. 15 Tahun 2021. 

 

Salah satu isi SE Menag itu adalah soal pelaksanaan kurban yang harus memperhatikan beberapa ketentuan. Pertama, penyembelihan hewan kurban berlangsung dalam waktu tiga hari yakni pada 11, 12, 13 Dzulhijah 1442 H untuk menghindari kerumunan warga di lokasi penyembelihan.

 

Kedua, penyembelihan hewan kurban dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan Ruminasia (RPH-R). Dalam hal keterbatasan jumlah dan kapasitas RPH-R, hewan kurban dapat disembelih di luar RPH-R dengan protokol kesehatan yang ketat.

 

Ketiga, kegiatan penyembelihan, pengulitan, pencacahan daging, dan pendistribusian daging kurban kepada warga masyarakat yang berhak menerima, wajib memperhatikan penerapan protokol kesehatan secara ketat, seperti penggunaan alat tidak boleh secara bergantian.

 

Keempat, kegiatan penyembelihan hewan kurban hanya boleh dilakukan oleh panitia pemotongan hewan kurban dan disaksikan oleh orang yang berkurban. Kelima, pendistribusian daging qurban dilakukan langsung oleh panitia kepada warga di ternpat tinggal masing-masing dengan meminimalkan kontak fisik satu sama lain. 

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan