Nasional HARLAH KE-98 NU

PBNU Minta Pemerintah Instruksikan Zakat untuk Tangani Kemiskinan

Sab, 27 Februari 2021 | 15:15 WIB

PBNU Minta Pemerintah Instruksikan Zakat untuk Tangani Kemiskinan

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat memberikan sambutan pada Harlah ke-98 NU di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (27/2).

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj meminta kepada pemerintah agar menginstruksikan kepada seluruh pegawai negeri dan pengusaha muslim agar mengeluarkan zakat sebesar 2,5 persen.


“Saya mohon. Saya minta kepada pemerintah, kepada Presiden, kepada Wakil Presiden agar menginstruksikan semua pegawai negeri yang Islam, BUMN, perusahaan-perusahaan, pengusaha-pengusaha muslim agar mengeluarkan zakat 2,5 persen,” tegas Kiai Said saat memberikan sambutan pada Harlah ke-98 NU di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (27/2).


Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan lembaga zakat di manapun berada. Langkah ini juga, lanjutnya, sebagai upaya ikhtiar untuk segera keluar dari kemiskinan, apalagi di saat seperti ini sangat penting sekali.


“Percuma kita mengaku mayoritas beragama Islam kalau kemiskinan masih kita lihat di depan mata kita,” ujar kiai yang menamatkan studi pendidikan tingginya di Arab Saudi itu.


Kiai Said juga mengakui bahwa banyak di antara orang miskin itu adalah warga NU. Mereka masih terlihat tinggal di daerah-daerah, di pelosok-pelosok, yang kebanyakan masyarakat warga Nahdliyin.


Melihat hal itu, Kiai Said menegaskan bahwa tidak boleh kita kenyang sendirian, tidak boleh hanya sekelompok yang kenyang sendirian tapi membiarkan yang lain kelaparan.


“Bukan umat kami, kata Nabi Muhammad, ketika sekelompok kecil yang sejahtera tapi sebagian yang lain mayoritas masih dalam kemiskinan,” tegas Kiai Said.


Oleh karena itu, menurutnya, penting ada upaya memobilisasi sedekah, zakat, infak, wakaf, dan hibah di tengah-tengah ekonomi yang sedang terancam seperti ini. Ia mengajak agar hal-hal tersebut dijadikan sebagai upaya membangkitkan ekonomi.


“Mari, kita jadikan zakat, infak, sedekah jariyah, hibah andalan ekonomi kita,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu.


Insyaallah, katanya, ekonomi yang sedang sepi dan merosot ini bisa diatasi dengan mudah jika mobilisasi gerakan sedekah, zakat, infak, hibah itu berjalan dengan baik.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad