Nasional

Jaringan Gusdurian Gerakan Berbasis Nilai Bukan Isu

Ahad, 16 Oktober 2022 | 08:00 WIB

Jaringan Gusdurian Gerakan Berbasis Nilai Bukan Isu

Koordinator Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Gusdurian Jay Akhmad.

Surabaya, NU Online 

Gusdurian sebagai gerakan kultural Gus Dur kerap dikaitkan dengan gerakan yang fokus di isu toleransi. Menjawab hal itu Koordinator Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Gusdurian Jay Akhmad menyatakan, jaringan Gusdurian merupakan gerakan berbasis sembilan nilai utama Gus Dur bukan berbasis isu.


Nilai-nilai tersebut meliputi ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kekesatriaan, dan kearifan lokal. 


"Banyak publik yang mengganggap Gusdurian gerakan yang mengangkat isu toleransi saja, sebenarnya nggak. Tapi memang itu salah satu isu terbanyak yang  dikerjakan teman-teman Gusdurian," kata Jay Akhmad kepada NU Online di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya,  Sabtu (15/10/2022) malam.


Selama ini sosok Gus Dur dan Gusdurian di masyarakat identik dengan isu toleransi sehingga, kata dia, kerja Gusdurian terkait dengan demokrasi, penegakkan HAM,  pendidikan, bahkan sampai ekologi tidak mendapatkan porsi.


"Padahal isu lain banyak dikerjakan oleh teman-teman Gusdurian di berbagai daerah. Tidak hanya soal toleransi," katanya.


Karenanya dalam temu nasional (Tunas), ungkap Jay, Jaringan Gusdurian selalu membahas isu-isu strategis istilah lainya yakni isu prioritas. "Kenapa? Karena isu ini menjadi prioritas di tengah banyaknya isu lain," terangnya.


"Isunya bisa apa pun, tetapi kalau memilih prioritas ada 8 prioritas terkait dengan kerja-kerja isu itu, yang tak tertinggal adalah kerja-kerja kemanusiaan lewat Gusdurian Peduli," terangnya.


Gusdurian peduli, terang Jay, menjadi wadah atau sayap jaringan Gusdurian diranah kemanusiaan misalnya ketika ada bencana alam atau bencana sosial mengumpulkan donasi dari masyarakat untuk membantu  sesama.


"Hal ini menjadi penting dari gerakan Gusdurian dalam mendiseminasikan upaya nilai dan keteladanan Gus Dur," pungkasnya.


Sebagai informasi, Tunas Gusdurian merupakan ruang pertemuan bagi individu, komunitas, maupun lembaga jaringan Gusdurian untuk bersama-sama menguatkan intensitas gerakan dan meneguhkan spirit kebangsaan seperti tema yang diambil pada tahun ini.

 

Acara tahun ini dihadiri sekitar 1.300 peserta dan 155 komunitas jaringan Gusdurian dari berbagai daerah di Indonesia.


Kontributor: Suci Amaliyah

Editor: Fathoni Ahmad