Nasional

Jelang HUT Kemerdekaan, Presiden Jokowi Ajak Rakyat Banyak Bersyukur

Rab, 2 Agustus 2023 | 19:00 WIB

Jelang HUT Kemerdekaan, Presiden Jokowi Ajak Rakyat Banyak Bersyukur

Presiden Jokowi saat berbicara dalam Zikir dan Doa Kebangsaan di Istana Negara, Selasa (1/8/2023). (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta, NU Online
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak rakyat Indonesia untuk bersyukur atas keberhasilan bangsa menghadapi pandemi Covid-19 yang lalu dan memberikan banyak dampak termasuk dalam hal ekonomi.


“Awalnya kita belum memperkirakan ternyata dampak ekonominya secara global juga luar biasa. Patut kita syukuri, alhamdulillah kita bisa mengendalikan, mengelola ekonomi pasca pandemi Covid dan kembali normal dalam waktu sangat cepat,” kata Presiden Jokowi dalam Zikir dan Doa Kebangsaan yang disiarkan langsung melalui YouTube Sekretariat Presiden dilihat NU Online, Rabu (2/8/2023).


Dampak pandemi Covid dibarengi dengan krisis energi dan krisis pangan di mana-mana. Kemudian ditambah lagi perang Rusia vs Ukraina. Gandum yang dari Rusia biasanya bisa keluar 130 juta ton. Akan tetapi justru itu tidak keluar sama sekali.


“Dari Ukraina biasanya 70 juta ton. Tapi, tidak bisa keluar sama sekali sehingga harga naik dan banyak kekurangan pangan di berbagai negara,” ungkap Kepala Negara.


Jokowi mengatakan bahwa energi juga mengalami hal yang sama, gas dan minyak mengalami kenaikan yang dahsyat karena perang. Gas di salah satu negara di Eropa ada yang naik sampai 700%.


“Di sini bensin terjadi kenaikan 10%-20%, demonya 3 bulan. Bapak ibu bisa bayangkan. Sekali lagi alhamdulillah patut kita syukuri. Jangan lupa mensyukuri nikmat yang diberikan Allah kepada bangsa kita,” papar pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 itu.


Menurutnya, semua keberhasilan bisa diraih dan capai berkat kerja keras seluruh komponen bangsa. Berkat adanya gotong-royong seluruh lapisan masyarakat termasuk saat Covid yang menjadikan semua orang bekerja bergotong-royong dengan mengirim makanan bagi yang sedang sakit.


“Orang-orang yang sakit dan sedang diisolasi juga mendapat kiriman buah-buahan dari tetangganya. Inilah berkat gotong-royong seluruh lapisan masyarakat sehingga Covid bisa kita atasi. Tentu saja tidak lepas dari ketangguhan, kegigihan, kesabaran, dan tawakal dalam menghadapi berbagai tantangan,” tandasnya.


“Selain itu, juga karena kepercayaan kita kepada Allah swt, kita berserah diri dan juga berikhtiar dan kita juga patut bersyukur. Saya pernah baca di sebuah berita berdasarkan survei internasional bahwa 96% masyarakat Indonesia percaya kepada Tuhan, dan angka ini adalah tertinggi di dunia. Alhamdulillah tertinggi di dunia di atas negara-negara lain baik di Afrika, Eropa, Amerika, bahkan di Timur Tengah. Di Turki itu angkanya 75% sedangkan kita 96%,” ungkapnya.


Menurut Presiden Jokowi, Ini menjadi salah satu modal yang kuat sebagai sebuah bangsa. Karena kepercayaan kepada Allah adalah hal yang sangat penting agar manusia mempunyai moral dan tata nilai yang baik dan mempunyai kekuatan dalam menghadapi berbagai masalah.


“Masalah ke depan akan semakin kompleks dan semakin banyak. Kalau kita percaya kepada Allah dengan melakukan hal yang baik, menghargai dan saling tolong-menolong di antara kita maka dapat memperkuat habluminallah dan habluminannas, serta menjauhkan kita dari hal-hal yang tidak baik,” tuturnya.


Terima kasih kepada Kiai
Presiden Jokowi turut menyampaikan terima kasih kepada para kiai, ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, guru, orang tua, dan seluruh komponen bangsa yang secara konsisten dan tidak kenal lelah terus mengenalkan, mengajarkan, serta membimbing anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.


Hal ini terkait kepercayaan kepada Allah swt. Pemerintah terus berkomitmen untuk mewujudkan kehidupan beragama yang baik, nyaman, toleran, dan kondusif sesuai amanat UUD 1945.


“Marilah kita terus merawat kerukunan, toleransi, sikap saling menghargai, sikap saling menolong agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang bersatu dan maju, serta bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ajaknya.


“Hari pertama di bulan kemerdekaan ini sebagai wujud syukur kita atas berkah kemerdekaan yang diberikan Allah, saya ingin mengajak seluruh kiai, para habaib, alim ulama, tokoh agama, dan para santri yang hadir serta seluruh komponen masyarakat bergabung untuk bersama-sama melantunkan dzikir dan doa memohon ridho Allah, perlindungan, dan berkah-Nya agar bangsa ini terus melaju untuk Indonesia maju. Mari kita isi kemerdekaan ini dengan kerja keras dan optimisme untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045,” pungkasnya.