Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersilaturahim ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, pada Sabtu (12/3/2022). Rombongan Fatayat NU DIY sebanyak kurang lebih 40 orang itu diterima langsung oleh Ketua PBNU H Amin Said Husni di Masjid An-Nahdlah PBNU.
“Atas nama PW Fatayat NU DIY, kami sowan ingin mendapatkan bimbingan dan arahan dalam menjalankan roda organisasi dan berkhidmat di NU. Rangkaian acara ini dalam rangka Konferensi Wilayah IX PW Fatayat NU DIY. Salah satunya adalah silaturahim tokoh,” ujar Ketua PW Fatayat NU DIY Khotimatul Husna.
Beberapa rangkaian konferwil itu yakni konvensi kader Fatayat NU DIY, seminar internasional kerja sama dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, peluncuran buku sejarah Fatayat NU DIY, serta Rihlah Ilmiyah dan Wisata Religi ke Cirebon dan Jakarta yang salah satunya berkunjung ke Kantor PBNU.
Khotim menjelaskan, pihaknya sedang melakukan konvensi kader menjelang Konferwil Fatayat NU DIY. Konvensi ini diikuti oleh 58 kader yang siap menjadi Ketua Fatayat NU DIY berikutnya. Hal ini, menurut dia, menjadi tradisi baru untuk menggali potensi kader.
“Banyak potensi kader yang siap maju di Konferwil pada 26-27 Maret 2022. Mohon doa restu, mudah-mudahan semua agenda kami bisa berjalan lancar, bisa menghasilkan keputusan yang berguna bagi organisasi dan kemaslahatan umat,” harapnya.
Ia juga memohon agar diberikan pengarahan dari Amin Said Husni terkait agenda-agenda besar yang menjadi fokus dari kepengurusan PBNU masa khidmat 2022-2027. Dengan demikian, PW Fatayat NU DIY bisa melanjutkan dan mewujudkan harapan serta visi-misi PBNU.
“Mohon doa agar dalam berkhidmat bisa istiqamah dan sami'na wa atha'na dengan para kiai. Kami selalu mendukung kebijakan PBNU,” kata Khotim.
Dua agenda besar
Sementara itu, Ketua PBNU H Amin Said Husni menjelaskan bahwa PBNU memiliki dua agenda besar, yakni membangun kemandirian dan perdamaian dunia. Hal ini harus diwujudkan hingga ke bawah, termasuk seluruh badan otonom di semua level tingkatan, tak terkecuali Fatayat NU DIY.
Dalam upaya membangun kemandirian itu, PBNU telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. Program-program itu akan digulirkan ke setiap cabang NU dengan melibatkan seluruh elemennya seperti badan otonom dan lembaga.
Selain itu, PBNU saat ini akan terlibat langsung dalam persoalan internasional. Hal itu, kata Amin, dibuktikan dengan kunjungan yang dilakukan para duta besar negara sahabat ke Kantor PBNU.
“Kontribusi untuk membangun kemandirian dan perdamaian dunia perlu dilakukan NU beserta seluruh perangkatnya untuk menciptakan peradaban yang lebih baik,” kata Amin Said.
“Fatayat juga menjadi bagian yang harus memikul tanggung jawab, karena tidak bisa terpisahkan dengan NU,” sambungnya.
Menurut dia, Fatayat NU didirikan untuk membangun kualitas perempuan agar tidak menjadi beban bagi masyarakat, negara, dan bahkan dunia. Sebab, NU merupakan organisasi yang sangat besar.
“Kalau tidak berkualitas, maka hanya akan menjadi beban bagi masyarakat dan negara. Tetapi, kalau kita berkualitas maka kita bisa memberikan kontribusi yang besar,” tandasnya.
Usai melakukan dialog dengan Ketua PBNU di Masjid An-Nahdlah, perwakilan tim media Fatayat NU DIY berkunjung ke Kantor NU Online dan TVNU di lantai 5 Gedung PBNU, untuk berdiskusi mengenai tata kelola dan cara kerja media.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Arus Komunikasi di Indonesia Terdampak Badai Magnet Kuat yang Terjang Bumi
2
PBNU Nonaktifkan Pengurus di Semua Tingkatan yang Jadi Peserta Aktif Pilkada 2024
3
Pergunu: Literasi di Medsos Perlu Diimbangi Narasi Positif tentang Pesantren
4
Kopdarnas 7 AIS Nusantara Berdayakan Peran Santri di Era Digital
5
Cerita Muhammad, Santri Programmer yang Raih Beasiswa Global dari Oracle
6
BWI Kelola Wakaf untuk Bantu Realisasi Program Pemerintah
Terkini
Lihat Semua