Nasional

Jurus Kemandirian Pagar Nusa dengan Pembangunan Kantor

Sel, 18 Januari 2022 | 08:20 WIB

Jurus Kemandirian Pagar Nusa dengan Pembangunan Kantor

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Muhammad Nabil Haroen pada peletakan batu pertama pembangunan Gedung Pagar Nusa di di Pondok Pesantren Darurrahman Ukui, Pelalawan, Riau, Ahad (16/1/2022). (Foto: NU Online/Syakir NF)

Riau, NU Online

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Muhammad Nabil Haroen mengambil sumpah dan melantik Pimpinan Wilayah (PW) PSNU Pagar Nusa Riau masa khidmah 2021-2026. Pelantikan dilaksanakan di Pondok Pesantren Darurrahman Ukui, Pelalawan, Riau, Ahad (16/1/2022).


Dalam sambutannya, ia menceritakan kesiapannya melantik dengan syarat PW PSNU Pagar Nusa Riau dapat menyiapkan tiga tempat untuk pembangunan kantor Pimpinan Cabang PSNU Pagar Nusa. Sulaiman Basyir sebagai Ketua PW PSNU Pagar Nusa tanpa ragu langsung menyanggupinya, meskipun waktu pelantikan hanya berselang seminggu lagi.


Lokasi pertama bertempat di Pondok Pesantren Darurrahman Ukui, Pelalawan, Riau. Perjalanan dari Bandara Sultan Syarif Kasim II ditempuh selama tiga jam, berangkat pukul 07.10 WIB dan tiba pukul 10.30 WIB. Ia meletakkan batu pertama pembangunan kantor Pimpinan Cabang PSNU Pagar Nusa Pelalawan.


Dalam kesempatan itu, Gus Nabil, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa pendirian kantor cabang atas inisiasi dan gotong royong anggota Pagar Nusa adalah bentuk kemandirian yang dinilai sudah cukup berhasil. Sebab, bagaimanapun, kemandirian sudah wajib untuk dilakukan oleh seluruh anggota.


"Kemandirian Pagar Nusa sudah mulai berhasil. Kemandirian Pagar Nusa harus dibangun. Kita tidak bisa menggantungkan kepada siapapun kecuali kepada Allah swt dan kita sendiri," katanya.


Di acara tersebut, Wakil Sekretaris PP PSNU Pagar Nusa Nasrul Fani menyerahkan bantuan sebagai modal awal untuk pembangunan kantor. Hal tersebut juga dilakukan oleh penasihat PC PSNU Pelalawan H Syukri yang menjadi Bupati Pelalawan.


Dari pesantren, ia bersama rombongan berangkat menuju Pondok Pesantren Al-Ma'arif di Siak Kecil, Bengkalis, Riau. Hampir sepanjang perjalanan di kanan kiri dipenuhi perkebunan sawit. Rombongan berjalan melewati Kabupaten Siak dan melewati jembatan yang menjadi ikon kabupaten tersebut.


Sekitar pukul 15.00 WIB, rombongan melipir ke masjid untuk melaksanakan shalat Dzuhur dan Asar yang dijamak sembari sedikit melepas lelah. Di situ, Gus Nabil menyampaikan bahwa kemandirian Pagar Nusa sudah dibangun sejak dulu. Mereka menggelar latihan setiap waktu dengan biaya masing-masing.


Rombongan tiba di pesantren yang berada di perkebunan sawit dan areal persawahan itu pada pukul 17.30 WIB. Tuan rumah langsung mempersilakan masuk ke pondok dan menjamu dengan beragam buah dan hasil pertanian dan perkebunan pondok, mulai dari kelapa, dukuh, hingga jagung. Hal yang tak ketinggalan disuguhkan adalah kopi yang masih mengepulkan asap, tanda air yang dituangkan baru mendidih.


Tepat pukul 18.00 WIB menjelang Maghrib, Gus Nabil bergerak meletakkan batu pertama pembangunan kantor PC PSNU Pagar Nusa Bengkalis di areal pondok tersebut. Ia didampingi tokoh setempat dan disaksikan santri-santri yang berseragam hitam dengan logo Pagar Nusa di dada bagian kiri. Ia juga memimpin proses peletakan batu pertama dan pembacaan doa.


Sebelum beranjak ke tempat lain, mereka tampak mengambil momen bersama. Santri-santri yang masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah itu bersikap pasang, kaki memposisikan kuda-kuda yang kokoh, sedangkan tangan menyilang di depan dadanya.


"Siapa kita?!"


"Pagar Nusa!"


"Pagar Nusa?!"


"Laa ghaliba illa billah (tiada pemenang tanpa campur tangan Tuhan)"


"Bela kiai?!"


"Sampai mati!"


Setelah itu, rombongan bergeser ke kediaman salah satu tokoh NU setempat dengan waktu tempuh satu jam. Di situ, rombongan dijamu makan dengan lauk-pauk khas Bengkalis, yakni ikan gabus dengan bumbu khas tanah Melayu. Saking nikmatnya, tidak ada rombongan yang tidak menambah untuk bisa lebih menikmati sajian tersebut.


Dari tempat tersebut, rombongan bergerak pukul 19.45 WIB untuk menuju ke tempat peletakan batu pertama ketiga di Kampar. Sopir memperkirakan waktu perjalanan ditempuh selama empat jam. 


Tiba di Sei Putih, Tapung, Kampar, Riau, pukul 23.50 WIB. Sulaiman menyebut daerah tersebut sebagai Mataram. Menurutnya, beberapa daerah di sana dinamai dengan nama-nama kerajaan masa silam. Peletakan batu pertama pun dilakukan pada Senin (17/1/2022) pukul 00.01 WIB malam. Gus Nabil memimpin langsung prosesi itu dan memimpin doanya.


Pembangunan kantor PC PSNU Pagar Nusa juga sudah dilakukan sebelumnya di beberapa kabupaten di Provinsi Lampung.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan