Nasional LSN 2017

Kaballangan Cukur Almadaniyah 7-0

Sen, 23 Oktober 2017 | 19:34 WIB

Bandung, NU Online

Kesebelasan Al Madaniyah, Kabupaten Tabalong dan Darud Dakwah wal-Irsyad (DDI), Kaballangan, sama-sama memasuki lapangan dengan kepercayaan diri yang tinggi. Kedua tim telah dua kali berpartisipasi dalam gelaran Liga Santri Nusantara (LSN), dan sama-sama melakukan persiapan khusus menyambut putaran Seri Nasional LSN 2017 di Bandung ini.

“Persiapan (kami) sangat matang, dan kami ada teknik-teknik sendiri untuk menghadapi (tekanan) mental, terutama,” kata Khalifaturrahman, Ketua Panitia Pelaksana tim Al Madaniyah, yang menargetkan timnya pulang dengan berbekal gelar juara LSN tahun ini.

Di pihak lawan, DDI juga berbekal optimisme yang sama. Mereka meyakini bahwa kekuatan timnya lebih baik dari LSN tahun 2016 lalu.

“Kami sudah belajar (berlatih) selama satu tahun, mengevaluasi dari (kekurangan) tahun lalu,” ujar H. Alimuddin Budung, Koordinator Region Sulawesi II yang diwakili tim DDI.

Langit mendung dan cuaca dingin yang menyambut kedua tim memasuki lapangan Stadion Siliwangi, Bandung, pada Senin (23/10) sore, menyaksikan bahwa optimisme belaka tidak cukup buat menghadapi pertandingan kompetitif. Kedua tim mengakhiri laga dengan kondisi yang kontras, setelah tim DDI berjaya menggelontor gawang Al Madaniyah dengan tujuh gol tanpa balas.

Al Madaniyah yang memakai kostum merah merah dengan strip hitam, turun ke lapangan dengan formasi 4-4-2 berlian. Sementara DDI yang berseragam biru langit, menggelar formasi 4-5-1, yang beralih menjadi 4-3-3 ketika tengah menyerang. Di atas kertas Al Madaniyah unggul jumlah pemain dengan menumpuk empat orang di lini tengah, melawan tiga gelandang DDI. Tapi sejak sepak mula dilakukan, terlihat jelas bahwa lini tengah justru menjadi kelemahan tim asal Kalimantan Selatan ini.

Empat gelandang Al Madaniyah tidak terlihat bermain sebagai tim dan minim pemahaman atas tugasnya masing-masing. Tiga gelandang di depan jangkar terlihat enggan mengganggu lawan ketika timnya tengah kehilangan bola. Gelandang jangkar yang bekerja sendirian di tengah, kerap ditekan mundur sampai sejajar dengan posisi bek tengah.

Penampilan kontras ditunjukkan DDI yang terorganisasi dengan baik. Sejak awal mereka sudah mencium kelemahan lawan di lini tengah dan langsung mengusai permainan sejak awal laga. Secara umum DDI unggul dalam hal kecepatan, ditambah dengan seringnya pemain lawan melakukan kesalahan pengambilan posisi.

DDI sudah unggul ketika pertandingan baru berlangsung tiga menit melalui tendangan Abdul R. Aswan. Aswan kembali menjebol gawang lawan pada menit ke 15 untuk menggandakan keunggulan timnya. Penyerang Abdul Hamid tak mau ketinggalan dengan mencetak dua gol pada menit 23 dan 28, untuk melebarkan margin keunggulan. Babak pertama ditutup dengan skor 5-0, setelah Erick Anggriawan memaksa kiper Al Madaniyah memungut bola dari gawang pada menit 35. Di babak kedua DDI kembali mencetak gol cepat melalui Nudin pada menit 46. Gol pamungkas dicatatkan oleh pemain belakang DDI, Arsyad, pada menit 56.

Permainan brilian yang ditunjukkan DDI ditandai dengan tujuh gol yang dicetak dengan cara yang relatif bervariasi. Ini menunjukkan bahwa tim asal Kaballangan ini memiliki variasi permainan yang baik dan punya keragaman rencana dalam menekan musuh. Hal ini diakui oleh Pelatih DDI, Muhammad Aiman Mustafa, memang masuk dalam rencana latihan rutin mereka.

Selepas laga, pelatih Al Madaniyah, Saipul, mengakui kesalahannya melakukan eksperimen dengan memasang beberapa rekrutan baru dalam susunan sebelas pemain utama.

“Dari uji coba kami sebelumnya di daerah, para pemain tampil bagus. (Ketika) main di sini, mungkin yang pertama (pemain) demam lapangan,”

Pelatih DDI, Muhammad Aiman Mustafa, mengaku puas dengan hasil pertandingan dan mengatakan bahwa strategi timnya berjalan sesuai yang diinginkan..

“Tahun kemarin kita sudah ada pengalaman di Jogja (LSN 2016). Kita kecolongan pada saat pergantian pemain. Materi pemain yang sekarang kita bawa ini, pemain inti dan pemian cadangan hampir sama,” kata Mustafa yang menargetkan timnya mencapai laga final LSN tahun ini.

Meski puas, Mustafa juga mengeluhkan lapangan yang licin akibat hujan di tengah laga. Untuk itu ia menarik beberapa pemain andalannya agar lebih bugar dalam pertandingan berikutnya. (Ahmad Makki/Abdullah Alawi)