Kader Muslimat NU Panen Ijazah Amalan Sehari-hari dari Ulama Mesir Syekh Syahawi
Selasa, 11 Februari 2025 | 18:30 WIB

Syekh Abdul Aziz Syahawi dalam acara santunan anak yatim yang diselenggarakan sebagai bagian dari Kongres Ke-18 Muslimat NU di Jatim International Expo, Surabaya, pada Selasa (11/2/2025). (Foto: dok. panitia)
Afrilia Tristara
Kontributor
Surabaya, NU Online
Ulama terkemuka dari Mesir, Syekh Abdul Aziz Syahawi, hadir dalam acara santunan anak yatim yang diselenggarakan sebagai bagian dari Kongres Ke-18 Muslimat NU di Jatim International Expo, Surabaya, pada Selasa (11/2/2025).
Terdapat 1.000 anak yatim yang menerima santunan dalam acara tersebut yang secara simbolis disampaikan oleh Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.
Dalam kesempatan itu, Syekh Syahawi memberikan ijazah beberapa amalan yang dapat diamalkan sehari-hari serta menjelaskan keutamaan wirid-wirid tersebut jika dilakukan secara istiqamah.
Ijazah pertama yang diberikan berupa zikir ringkas yang dapat dibaca setiap hari untuk mengawali amal kebaikan. Zikir tersebut meliputi istighfar, shalawat, dan kalimat tahlil yang masing-masing dibaca 100 kali pada pagi dan sore hari.
Syekh Syahawi menjelaskan bahwa istighfar adalah amalan yang ringan tetapi memiliki keutamaan yang sangat besar.
"Barangsiapa yang membiasakan diri membaca istighfar, niscaya Allah akan menjadikan setiap kesulitan sebagai kemudahan, setiap kesempitan sebagai kelapangan, dan memberikan rezeki dari arah yang tidak terduga," ujarnya.
Mengenai amalan shalawat, ulama asal Mesir itu menyebutkan berbagai keutamaan bagi yang membacanya, salah satunya adalah mendapatkan syafaat dari Rasulullah.
Saat menjelaskan keutamaan tahlil, Syekh Syahawi menceritakan kisah Nabi Musa AS yang memohon amalan khusus kepada Allah.
"Permohonan Nabi Musa dijawab oleh Allah dengan zikir laa ilaaha illallaah," ujarnya.
Nabi Musa sempat heran karena zikir tersebut sudah biasa diamalkan oleh para nabi. Namun, Allah menjawab, "Ketika seisi langit dan bumi ditimbang, kalimat tahlil lebih berat daripada langit dan bumi."
Berikut adalah lafadz dzikir yang diijazahkan oleh Syeikh Syahawi:
Ų§ŁŲ³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲøŁŁŁ
(Astaghfirullahal 'adzim)
Ā
Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ ŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ°Ł Ų³ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ Ł ŁŲŁŁ ŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ Ų§ŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁ Ų¹ŁŁŁ°Ł Ų§Ł°ŁŁŁŁ ŁŁ ŲµŁŲŁŲØŁŁŁ ŁŁ Ų³ŁŁŁŁŁ Ł
(Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallim)
ŁŲ§ ŁŲ§ŁŁŁ°ŁŁ Ų§ŁŁŁŲ§Ł Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ
(Laa ilaaha illallah) Ā
(Dibaca masing-masing 100 kali pada pagi dan sore hari)
Amalan penjagaan diri dan kelancaran rezeki
Syekh Syahawi juga memberikan ijazah amalan untuk penjagaan diri dan kelancaran rezeki. Ia menyarankan agar sebelum tidur, hendaknya membaca lafaz bismillah lengkap sebanyak 21 kali untuk perlindungan dari marabahaya.
Selain itu, ia menganjurkan membaca doa 2-3 kali setelah shalat lima waktu untuk kelancaran rezeki, berikut redaksinya:
Ų§ŁŁŁŁŁ°ŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŲŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŲŁŲ±ŁŲ§Ł
ŁŁŁ ŁŁŲ§ŲŗŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ¶ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁ
ŁŁŁŁ Ų³ŁŁŁŲ§ŁŁ
(Allahummakfini bihalalika 'an haramika waghnini bifadhlika 'amman siwaka).
Amalan lain yang dianjurkan adalah membaca:
Ā ŁŁŲ§ ŲŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų„ŁŁŁŁŲ§ ŲØŁŲ§ŁŁŁŁ
(Laa haula wa laa quwwata illa billah)
Wirid itu dibaca sebanyak 100 kali setiap hari yang bertujuan agar dijauhkan dari kefakiran. Syekh Syahawi juga menyarankan membaca ayat ke-18 dari Surat Ali Imran dan Surat Al-Hadiid satu kali setelah shalat.
Pentingnya menyantuni anak yatim
Dalam kesempatan itu, Syekh Syahawi menekankan pentingnya menyantuni dan mengurus harta anak yatim dengan baik. Ia mengutip firman Allah dalam Al-Qur'an: Ā
Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁ ŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲŖŁŲ§Ł ŁŁŁ° ŲøŁŁŁŁ ŁŲ§ Ų„ŁŁŁŁŁ ŁŲ§ ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ ŲØŁŲ·ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŲ§Ų±ŁŲ§
"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, mereka sebenarnya menelan api neraka ke dalam perutnya." (QS. An-Nisa: 10).
Syeikh Syahawi juga mengingatkan hadits Rasulullah: Ā
Ų£ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲŖŁŁŁ Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŲ°ŁŲ§
"Aku dan orang yang mengasuh anak yatim akan berada di surga seperti ini," sambil merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Orang yang mengurus anak yatim akan mendapatkan pahala yang sangat besar, sedangkan orang yang menyakiti mereka akan mendapat dosa yang sangat besar," tegasnya.
Syekh Syahawi berharap, para kader Muslimat NU dapat mengamalkan wirid-wirid tersebut secara konsisten untuk mendekatkan diri kepada Allah serta meningkatkan kepedulian terhadap anak yatim.
Terpopuler
1
Kultum Ramadhan: Meningkatkan Kualitas Ibadah di 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan
2
Beasiswa BIBĀ Dibuka 1 April 2025, Berikut Link Pendaftaran dan Persyaratannya
3
Khutbah Idul Fitri 1446 H: Kembali Suci dengan Ampunan Ilahi dan Silaturahmi
4
KemenagĀ Prediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025
5
Kiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Tempo, Pers Hadapi Ancaman Represi dan Pembungkaman
6
Habis RUU TNI Terbitlah RUU Polri, Gerakan Rakyat Diprediksi akan Makin Masif
Terkini
Lihat Semua