Nasional

Kaleidoskop 2023: Bahu Membahu Atasi Dampak Kekeringan

Ahad, 31 Desember 2023 | 22:00 WIB

Kaleidoskop 2023: Bahu Membahu Atasi Dampak Kekeringan

Penyaluran air bersih oleh NU Care-LAZISNU Cilacap Jawa Tengah September 2023 (Foto: NU Care-LAZISNU Cilacap)

Jakarta, NU Online 

Tahun 2023, kemarau parah yang menyebabkan kekeringan melanda di banyak daerah di Indonesia. Kemarau dan kekeringan ini diakibarkan fenomena El Nino. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan puncak El Nino terjadi pada Agustus hingga September 2023. 


El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. 


Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. Banyak wilayah di Indonesia mengalami cuaca yang sangat panas bila dibandingkan dengan musim kemarau beberapa tahun sebelumnya. Sesuai dengan monitoring BMKG, hingga pertengahan Juli 2023, sebanyak 63 persen dari zona musim telah memasuki musim kemarau.


Analisis BMKG, seluruh Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara memiliki curah hujan paling rendah dan berpotensi mengalami musim kering yang ekstrem. Di samping itu, beberapa daerah yang terdampak cukup kuat adalah sebagian besar wilayah Sumatera seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, dan Lampung. 


Adanya fenomena itu tidak membuat warga dan pengurus NU tinggal diam. Melalui NU Peduli yang digerakkan oleh NU Care-LAZISNU dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahana Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU), dengan dukungan banom dan lemabaga NU lainnya, dilakukan berbagai respons mengatasi krisis tersebut, khususnya pengiriman bantuan air bersih untuk wargar terdampak. 


Di Sumenep, Jawa Timur, pengiriman air bersih di antaranya menyasar Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Jawa Timur pada Selasa (24/10/2023). Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep KH A Pandji Taufiq menyatakan bahwa dirinya melihat beberapa titik di Sumenep yang memang setiap tahun sering mengalami krisis air bersih. 


Persoalan itu belum diselesaikan secara komprehensif oleh pemerintah. Berangkat dari sinilah, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak, agar pemerintah bisa melihat bahwa potensi masyarakat untuk menyelesaikan persoalan di Sumenep itu luar biasa. 


“Prancak yang dikenal dengan 'daun emas'nya (tembakau) betul-betul krisis air. Persoalan kekeringan belum terselesaikan, apalagi yang ada di daerah kepulauan. Sudah beberapa kali berganti pimpinan, tapi sampai sekarang belum menemukan jalan keluar yang konkret. Mungkin sudah ada ikhtiar, tapi belum konkret dan permanen,” kata Kiai Pandji Taufiq.


Di Lampung, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu menyalurkan bantuan air bersih siap minum yang diambil dari sumber air Kerawang. Bantuan tersebut disalurkan secara bertahap sesuai dengan asesmen dan permintaan warga.


Ketua NU Peduli Kemanusiaan Kabupaten Pringsewu, H Aqil Marsudi menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan upaya NU membantu kesulitan yang dihadapi warga dalam mendapatkan air bersih layak konsumsi di tengah kemarau yang cukup panjang saat ini. 


"Berdasarkan asesmen yang dilakukan, beberapa titik di Kabupaten Pringsewu sudah mengalami kekeringan dan sulit mendapatkan air bersih," katanya saat penyaluran air di Desa Pandansurat Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu, Sabtu (28/10/2023). 


Untuk memaksimalkan penyaluran bantuan, NU Peduli berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pringsewu. Hal ini dilakukan agar penerima bantuan bisa tepat sasaran dan bisa tersebar secara merata. 


Program Jangka Panjang dan Jangka Pendek

Di Jawa Tengah, NU Care-LAZISNU Kabupaten Cilacap termasuk paling aktif dan konsisten mengatasi kekeringan dengan penyaluran air bersih. Ketua LAZISNU Cilacap, Wasabah Samudra Fawaid mengatakan NU Care-LAZISNU Cilacap telah menyalurkan bantuan air bersih di beberapa titik di Kabupaten Cilacap, di antaranya Kecamatan Kawunganten Gandrungmangu, Patimuan dan Bantarsari. Kata Wasbah, ada dua strategi yang dilakukan NU Care-LAZISNU Cilacap dalam menghadapi kekeringan. 


"Pertama, dengan mendistribusikan air bersih kepada masyarakat dengan berkumpul di berbagai titik dengan membawa tong, galon, ember, baskom untuk ngangsu air. Untuk mendistribusikaan air, kami sudah berlangganan dengan truk tangki berkapasitas lima ribu hingga delapan ribu liter," ujarnya saat penyaluran air bersih pada Jumat (25/8/2023).  


Kedua, lanjut Wasbah, NU Care-LAZISNU Cilacap membangun penampungan air sementara yang berkapasitas satu hingga dua ribu liter air bersih. "Untuk jangka panjang NU Care LAZISNU Cilacap membangun sumur-sumur bor dan gali. Biar ke depannya, masyarakat bisa menggunakan sumur-sumur itu untuk kegiatan sehari-hari, seperti mencuci, mck dan konsumsi," terangnya. 


Wasbah menyatakan, dalam menghadapi bencana kekeringan ini, NU Care-LAZISNJ Cilacap juga bersinergi dengan lembaga lain seperti, BPBD Cilacap, PT PLN Indonesia Power Jateng 2 Adipala PGU, LAZ Al-Azhar, LAZ Al-Irsyad, Siaga Peduli, GSC, Bazma Pertamina, dan lain sebagainya. 

“Selain menguatkan kebersamaan, ini (sinergi lintas lembaga) meringankan beban biaya yang kami keluarkan," ucapnya. 


Direktur NU Care-LAZISNU Cilacap, Ahamd Fausi mengatakan sepanjang musim kemarau tahun ini, NU Care-LAZISNU Cilacap telah menyalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Cilacap mencapai 940.100 liter. Data tersebut berdasarkan rilis dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap pada Sabtu (23/11/2023). 


“Sedangkan total bantuan air bersih yang disalurkan NU Care-LAZISNU Cilacap telah mencapai 43 tahap. Jumlah tahap yang dimaksud adalah jumlah hari penyaluran. Para penerima bantuan air bersih berada di beberapa kecamatan di Cilacap, Jawa Tengah seperti Kawunganten, Jeruklegi, Gandrungmangu, Patimuan, Binangun, Wanareja, Nusawungu, dan Bantarsari,” kata Fauzi. 


Fauzi melanjutkan, NU Care LAZISNU Cilacap sebagai lembaga filantropi yang bergerak di bidang sosial untuk membantu pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat Indonesia dan turut serta dalam berpartisipasi dalam membantu masyarakat menghadapi bencana. 


"NU Cilacap Peduli melalui NU-Care LAZISNU Cilacap dengan memberikan aksi tanggap darurat bencana dengan menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah-wilayah kekeringan," ujarnya.


"Kami senantiasa aktif dan bergerak cepat menyalurkan berbagai bantuan bagi warga terdampak bencana yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Cilacap. Secara bertahap kami juga telah menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah-wilayah Kabupaten Cilacap yang membutuhkan bantuan air bersih karena bencana kekeringan ini," tambahnya.


Selain kerja sama dengan sejumlah pihak, NU Care-LAZISNU Cilacap juga memanfaatkan hasil penggaangan Koin NU. Bahkan, warga Indonesia yang berada di luar negeri turut menyalurkan bantuan dana yang dialokasikan untuk pengadaan air bersih yang kemudian disalurkan kepada warga. Dalam pelaksanaan penyaluran air bersih, NU Care-LAZISNU Cilacap memanfaatkan jaringan LAZISNU di tingkat MWCNU atau kecamatan.


Aksi penyaluran air bersih juga dilakukan warga NU lainnya seperti di Sragen, Klaten, Pekalongan dan kabupaten lainnya.