Nasional

Kaleidoskop 2023: MQKN 2023, Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia

Kam, 21 Desember 2023 | 12:00 WIB

Kaleidoskop 2023: MQKN 2023, Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia

Logo MQKN 2023. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Tingkat Nasional ke VII Tahun 2023 diselenggarakan di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur pada 10-18 Juli 2023. MQKN 2023 ini mengangkat tema "Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia".

MQKN 2023 secara resmi dibuka dengan simbolis penyentuhan tombol pada tab oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag, M Ali Ramdhani, Pengasuh Pesantren Sunan Drajat KH Abdul Ghofur, Direktur PD Pontren Prof Waryono, Stafsus Menag Nuruzzaman, Wagub Jatim Emil Dardak, Kakanwil Kemenag Jatim Husnul Maram, dan Bupati Lamongan H Yuhronur Efendi di Pondok Pesantren  Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (11/7/2023) malam.

Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa rekontekstualisasi agama merupakan upaya penting di tengah adanya komunitas yang memahami agama secara leksikal. Pemahaman yang terakhir itu kerap dijadikan rujukan yang menimbulkan salah paham.

“Kita pun memahami bahwa agama hadir lahir tidak pernah luntur dimakan waktu, lawas ditelan masa. Selalu eksis selaras dengan kehidupan zaman,” ujarnya.

Menurutnya, agama tidak dapat masuk dan diterima dengan baik oleh orang lain jika disampaikan dengan cara yang keras. “Agama tidak akan pernah masuk ke ruang pribadi kita dengan cara yang keras. Kita diajarkan bahwa santri harus memiliki potret wajah yang ramah,” terangnya.

MQKN 2023 diikuti oleh lebih dari 1.000 santri dari seluruh Indonesia. Secara keseluruhan ada 2.207 kafilah, terdiri santri dan mahasantri 1.459, pembina 595, official 153. Adapun cabang yang diperlombakan MQKN 2023 ialah Musabaqah Qira’atil Kutub, Debat Bahasa Arab dan Inggris, Bahtsul Kutub, Debat Qanun hingga Lalaran Nadham. Lomba ini terbagi ke dalam tiga Marhalah, yaitu Marhalah Ula, Marhalah Wustha, Marhalah Ulya dengan kategori peserta perorangan (putra dan putri).

Pelaksanaan MQKN 2023 secara resmi ditutup oleh Wakil Menteri Agama Republik Indonesia H Saiful Rahmat Dasuki mewakili Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas pada Senin (17/7/2023) malam.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pesantren merupakan lembaga keislaman yang paling otoritatif dan mencetak dan melahirkan kader-kader ulama dalam menyemai ajaran Islam.

“Lembaga keislaman yang paling otoritatif yang mampu mencetak ahli ilmu agama Islam adalah pondok pesantren,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa para santri mengikuti proses pembelajaran agama Islam secara berurutan sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikannya. Pembelajaran ini didasarkan pada kitab-kitab representatif karya para ulama yang merujuk pada Al-Qur’an dan Hadits. Terlebih pesantren mengharuskan ketersambungan sanad keilmuan hingga Rasulullah saw.

“Dalam mentransmisikan substansi turats tradisi akademiknya, pesantren memegang sanad yang jelas dan bersambung hingga Rasulullah saw,” terangnya.

Pada ajang MQKN 2023, Kafilah Jawa Tengah berhasil menyabet juara umum. Peringkat berikutnya, 2 sampai 10 yaitu Kafilah Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra Utara, Aceh, Sumatra Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Riau, Lampung, dan Sumatera Selatan.

Sementara itu untuk Kafilah Ma’had Aly, juara umum diraih oleh Kafilah Ma’had Aly Mamba’ul Ma’arif, Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Lalu juara umum 2 diraih Kafilah Ma’had Aly Pesantren Al-Munawwaroh, Kota Pekanbaru, Riau, dan juara umum 3 diraih Kafilah Ma’had Aly As’adiyah, Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan.