Nasional MQKN 2023

Santri Ndalem ini Berhasil Raih Juara 1 Bahtsul Kutub MQKN 2023

Sel, 18 Juli 2023 | 17:00 WIB

Santri Ndalem ini Berhasil Raih Juara 1 Bahtsul Kutub MQKN 2023

Peraih Juara 1 MQKN 2023 Majelis Bahtsul Kutub Ma'had Aly Riza Bastomi dan KH Yusuf Suharto memegang piala juara umum Ma'had Aly Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Senin (17/7/2023). (Foto: Dokumentasi KH Yusuf Suharto)

Lamongan, NU Online

Namanya Riza Bastomi (21). Santri ndalem ini berhasil menjadi juara 1 Bahtsul Kutub Putra, cabang lomba untuk tingkatan Mahasantri Ma’had Aly pada Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2023 yang berlangsung di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur.


Sebagai santri ndalem di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, pria yang akrab disapa Tomi itu memiliki aktivitas yang cukup padat. Sebab, tugasnya bukan sekadar belajar dan mengaji saja. Lebih dari itu, ia juga bertugas  membantu mengerjakan pekerjaan sehari-hari di kediaman (ndalem) pengasuh pesantren. Sebelum Subuh, ia harus bangun mempersiapkan kebutuhan keluarga kiai dan para santri.


“Di sela-sela mengerjakan tugas harian semacam memasak dan lain-lain itulah ia mendengarkan yutub wawasan keislaman dan seterusnya. Kadang, karena kelelahan, ia mengantuk ketika di kelas. Sesuatu yang wajar,” ujar Dosen Ma'had Aly Mamba'ul Ma'arif KH Yusuf Suharto pada Selasa (18/7/2023).


Meskipun kegiatannya padat, ia bisa mengatur waktunya dengan baik, bisa membagi waktu antara kuliah, tugas khidmah, dan tugas keorganisasian secara cermat. Bahkan, lanjut Kiai Yusuf, ia aktif di Lembaga Bahtsul Masail (LBM).


“Ia memang seorang yang rajin dan cerdas. Ikhtiarnya juga sungguh-sungguh, sehingga kemudian membuahkan hasil juara satu nasional. Kemudian dia ini suka bertanya, suka diskusi, suka berbahtsul masail. Kemudian ini orangnya rendah hati, sangat tawadhu sekali. rendah hati kepada semua,” terangnya.


Ia mengungkapkan bahwa kiai yang membimbing Tomi dalam pemahaman gramatika bahasa Arab (Nahwu Sharaf) adalah Kiai Wazir Ali dan untuk praktik berbahasa Arab adalah guru tugas dari Universitas Al Azhar Mesir.


Pria yang juga menjadi pendamping Riza Bastomi dalam MQKN 2023 ini mengaku bahagia atas capaian yang berhasil diraih oleh anak didiknya. Ia mengaku persiapan yang dilakukan sebelumnya adalah dengan mengikuti kegiatan lomba pada event lain, sebelumnya Tomi pernah mengikuti lomba Olimpiade Aswaja yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Jawa Timur dan berhasil meraih juara 1 dalam lomba baca kitab kuning.


Riza Bastomi merupakan santri asal Madiun. Sebelum masuk di Ma'had Aly Mamba'ul Ma'arif, ia menempuh jenjang Madrasah Aliyah di pesantren yang sama pada Program Khusus (MANPK), yaitu program yang mewajibkan praktik berbahasa Arab dan Inggris dalam kesehariannya.


Ketika ditemui selepas tampil pada Final MQKN 2023, Ahad (18/7/2023), ia mengaku senang bisa tampil di ajang nasional itu. Salah satu persiapan yang ia lakukan adalah membeli terjemah Fathul Muin untuk dipelajari perbandingannya dengan kitab kuningnya.


“Saya juga telepon dan minta tolong dengan teman-teman saya, kan ada teman teman yang kuliah di Maroko sama di Mesir. Saya minta mereka untuk membantu saya memahami. Alhamdulillah betul bahwasannya hasil tidak akan menghianati usaha, intinya terus berusaha,” ujar Riza Bastomi.


Ia menceritakan selama mengikuti gelaran MQKN 2023 di Pesantren Sunan Drajat hanya tidur selama 3 jam, selebihnya digunakan untuk belajar.


Tomi mengatakan bahwa dirinya sempat merasa grogi. Hal ini mengingat pada final MQKN berada di panggung utama, ditambah lagi disiarkan secara langsung dan ditonton oleh banyak orang.


“Harapan saya dapat menyemangati orang orang yang belum mondok bahwasanya mondok itu keren. Ada event sebesar ini kan yang bisa ikut cuma yang berada di pondok, mereka yang mondok bisa ikut. Apalagi ini diadakan secara live, sehingga orang orang luar pun juga bisa tahu kok ada acara seperti ini, sehingga menambah semangat masyarakat untuk mondok,” pungkasnya.


Kontributor: Malik Ibnu Zaman