Nasional MQKN 2023

Expo MQKN 2023: Sarana Dunia Usaha untuk Mengenal Kemandirian Pesantren

Sel, 11 Juli 2023 | 19:00 WIB

Expo MQKN 2023: Sarana Dunia Usaha untuk Mengenal Kemandirian Pesantren

Pembukaan Expo MQKN 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (11/7/2023). (Foto: NU Online/Malik)

Lamongan, NU Online

 

Gelaran Musabaqah Qira'atil Kutub Tingkat Nasional (MQKN) Tahun 2023 di Pesantren Sunan Drajat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada 10-18 Juli 2023 juga diwarnai Kemandirian Pesantren Expo yang menjadi ajang pameran bisnis pesantren.

 

Kegiatan Kemandirian Pesantren Expo tersebut dibuka dengan pemotongan pita oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan UP Ditjen Pendidikan Islam Hilda Ainissyfa Ramdhani pada Selasa (11/7/2023) sore di Halaman Depan Gedung MTS Sunan Drajad, Lamongan, Jawa Timur.

 

Dalam sambutannya, Hilda Ainissyfa Ramdhani mengatakan bahwa Kemandirian Pesantren Expo bisa menjadi sarana pesantren untuk belajar praktik usaha dari dunia usaha.

 

“Ini juga bisa menjadi sarana pesantren untuk belajar praktek usaha dari dunia usaha. Lebih dari itu, forum ini juga bisa menjadi sarana dunia usaha untuk lebih mengenal pesantren. Pameran ini diharapkan menjadi wadah yang mempertemukan pelanggan dengan produk-produk yang telah dihasilkan oleh pesantren maupun Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah),” ujarnya.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Kemandirian Pesantren Expo menampilkan produk-produk unggulan pesantren dari seluruh Indonesia. Selain itu, langkah strategis meningkatkan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

 

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Dekranasda dan Pembina Dharma Wanita Kabupaten Lamongan, Anis Kartika Yuhronur bahwa Kemandirian Pesantren Expo diharapakan dapat meningkatkan perekonomian pesantren.

 

“Ini tentu akan memberikan dampak positif yang besar-besar bagi pesantren yang ada di Kabupaten Lamongan khusuanya di Pondok Pesantren Sunan Drajad ini, dengan adanya pameran produk pesantren juga akan mempengaruhi pada peningkatan ekonomi pesantren,” ujarnya dalam sambutannya.

 

Ia menjelaskan bahwa dengan meningkatnya perekonomian pesanteren, maka akan semakin tinggi tingkat kemandirian pesanteren. Sehingga dengan kemandirian pesantren diharapkan mampu mengelola, meningkatkan, dan mengembangkan perekenomian agar ke depan pesantren mampu berdigdaya untuk memenuhi kebutuhan pesantren.

 

“Salah satu bentuk kepedulian Kementerian Agama untuk meningkatkan kemandirian pesantren adalah dengan bantuan inkubasi yang sejalan dengen pemerintah Kabupaten Lamongan, dibuktikan dengan pesantren yang memiliki produk yang layak jual dan memiliki izin usaha, sekaligus masuk dalam kelompok one pesantren atau one produk atau yang disingkat dengan opok,” pungkasnya.

 

 

Kontributor: Malik Ibnu Zaman