Nasional

Kata Prof Quraish Shihab tentang Cara Refleksi Diri dan Resolusi Tahun Baru

Jum, 13 Januari 2023 | 06:30 WIB

Kata Prof Quraish Shihab tentang Cara Refleksi Diri dan Resolusi Tahun Baru

Cendekiawan Muslim Indonesia, Prof HM Quraish Shihab (Foto: dok NU Online)

Jakarta, NU Online

Di awal tahun 2023 ini, cendekiawan Muslim Indonesia, Prof HM Quraish Shihab mengungkapkan cara-cara dalam merefleksikan diri hingga membahas pandangan agama dalam membuat resolusi tahun baru. 


Dalam tayangan Refleksi Diri di Tahun Baru, Apakah Dianjurkan Islam? diakses Kamis (12/1/2023), Prof Quraish memaparkan tahapan-tahapan dalam refleksi diri.


1. Perhatikan niat dalam melakukan kegiatan

Prof Quraish mengungkapkan memperhatikan niat dalam melakukan suatu kegiatan sangatlah penting, karena tidak ada suatu kegiatan kecuali atas dasar motivasi. "Motivasi sangat menentukan karena itulah yang dinilai Tuhan, bukan amalnya," ujarnya.


Menurutnya amal itu dilakukan karena adanya intervensi Tuhan, sehingga dengan mudah bisa dilakukan. Sedangkan motivasi datang dari dalam diri sendiri. Karena itu ketika ada dua orang yang melakukan sesuatu yang sama, sasarannya sama, waktunya sama, kadarnya sama tapi bisa berbeda penilaian Tuhan kepada mereka, hal ini karena niatnya yang berbeda.


2. Mengecek kembali pekerjaan

Bekerja itu menggunakan daya pikir, daya fisik, daya kalbu, daya hidup. Tidak semua daya yang digunakan itu direstui oleh Tuhan karena itu ada istilah amal shaleh, kerjanya yang bermanfaat.


"Tinjaulah kembali pekerjaan anda. Apakah sudah tepat sasaran, tepat waktu, tepat cara dan sebagainya," ujarnya. 


3. Melihat kembali

Bisa jadi apa yang dilakukan sudah benar tetapi ada yang lebih bagus dari pada itu. "Wujud kita merefleksikan dan melakukan hal-hal tersebut adalah dengan menggunakan daya yang dimiliki, boleh jadi dengan fisik, fikir, belajar, dan hati," jelasnya.


Islam membenarkan perjalanan matahari

Terkait perayaan tahun baru, Prof Quraish menjelaskan bahwa ada yang harus disadari bahwa Islam membenarkan perjalanan matahari dalam menentukan ibadah seperti shalat. Melakukan refleksi diri dengan memanfaatkan termasuk kehadiran tahun baru sangat dianjurkan oleh agama.


"Kita dianjurkan untuk merefleksi diri karena kehidupan kita di dunia sering kali melenceng dari apa yang dikehendaki agama. Kehidupan kita di dunia sering kali menjadikan sadar tentang perjalanan waktu, sehingga kita perlu refleksi," tuturnya.


Kehidupan di dunia sering kali menjadikan salah paham tentang makna kehidupan. Kesalahpahaman itu timbul karena dunia sering dianggap planet bumi. Padahal dalam bahasa Arab dunia dari segi bahasa berarti sesuatu yang rendah atau dekat. Kehidupan dunia adalah kehidupan yang dialami manusia di waktu dekat ini. Kehidupan dunia dan akhirat sangat jauh berbeda. Kehidupan dunia digambarkan kesenangan yang sementara sedangkan akhirat adalah kesenangan yang selamanya.


"Sikap manusia dalam kehidupan di dunia ini berbeda. Sering kali mereka terperdaya oleh kehidupan. Sering kali mereka melihat fenomena tidak melihat yang nomena, melihat yang dzahir tapi tidak melihat substansi. Maka ayat-ayat yang berbicara tentang kehidupan dunia adalah tipu daya dan permainan perlu digaris bawahi bahwa bukan planet dunianya tapi kehidupan dunia yang seperti itu yang dialami dan yang diperlakukan oleh orang-orang yang lengah," jelasnya.


Oleh karena itu, Prof Quraish mengajak agar umat Islam jangan menganggap kehidupan di dunia itu buruk. Kehidupan dunia adalah ladang yang bisa diambil bekal menuju kehidupan akhirat. "Kehidupan di dunia itu bagi orang-orang yang lengah adalah permainan. Apa maksud permainan? Yaitu kegiatan yang tidak punya tujuan," ungkapnya.


Resolusi

Pengarang Tafsir Al Misbah itu menerangkan bahwa terkait resolusi tahun baru, Al-Qur'an menyebutkan ayat tentang muhasabah, hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dilakukan, yakni meliputi pehatian untuk hari ini, kemarin, dan besok sehingga muncul rumus.


"Kalau hari ini lebih buruk dari kemarin namanya rugi, kalau hari ini lebih baik dari kemarin namanya untung, kalau esok lebih buruk dari hari ini namanya celaka. Jadi instrospeksi bisa dilakukan setiap hari," tandasnya.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Kendi Setiawan