Nasional

Kecam Penembakan di MUI, Menag: Apapun Motifnya, Kekerasan Tak Bisa Dibenarkan

Sel, 2 Mei 2023 | 17:30 WIB

Kecam Penembakan di MUI, Menag: Apapun Motifnya, Kekerasan Tak Bisa Dibenarkan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Foto:

Jakarta, NU Online
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengecam terjadinya penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 11.24 WIB. Menurutnya, apa pun motif dan tujuannya, tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan.


“Saya sangat mengecam setiap tindak kekerasan, termasuk penembakan yang terjadi di kantor MUI,” tegas Menag disela-sela pembukaan Annual international Conference on Islamic Studies (AICIS) atau Konferensi Internasional Tahunan Studi Islam ke-22 di UIN Sunan Ampel Surabaya.

 
Terkait kejadian ini pihaknya mendukung aparat kepolisian untuk melakukan pengusutan dan identifikasi pelaku penembakan. 


“Saya mendengar bahwa pelaku meninggal. Saya yakin Polri profesional,” jelasnya dalam keterangan pers yang diterima NU Online.


Akibat kejadian tersebut dua orang yang merupakan karyawan MUI mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Dalam kejadian tersebut, pelaku sempat mengacungkan senjata airsoft gun dan melakukan penembakan sebanyak tiga kali.


Dari alamat yang tercantum di KTP, diketahui pelaku merupakan warga Provinsi Lampung. Karenanya, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Polda Lampung untuk mengidentifikasi identitas dan riwayat hidup pelaku.


Berdasarkan penjelasan Wakil Ketua MUI Awar Abbas, pelaku penembakan sudah datang ke Kantor MUI Pusat beberapa kali. Pelaku mengatakan bahwa dirinya adalah seorang nabi dan ingin bertemu dengan ketua MUI. 


Terkait kejadian ini Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh berharap kepolisian bisa segera menyingkap latar belakang dan motif sebenarnya dari tindakan teror yang dilakukan pelaku.  


“Tetap yang paling penting kita konsentrasi untuk memastikan korban dalam posisi aman dulu. Yang kedua MUI melihat ini insiden yang perlu yang dijadikan sebagai salah satu refleksi terkait dengan pentingnya konsolidasi dan koordinasi untuk jaminan keamanan, apalagi jelang tahun politik” ungkapnya.


Editor: Muhammad Faizin