Nasional

Kelola Perbedaan Menjadi Kekuatan

Sel, 9 Juli 2019 | 08:00 WIB

Kelola Perbedaan Menjadi Kekuatan

Asrorun Niam Sholeh

Jakarta, NU Online
Perbedaan sudah merupakan keniscayaan di Indonesia, terlebih di tingkat regional Asia Tenggara. Beragam suku, bahasa, dan agama tumbuh bersama dalam satu wilayah yang sama. Keragaman yang begitu beraneka disatukan dengan semangat kebersamaan.

"Perbedaan di antara kita adalah sunnatullah, dan tanggung jawab kita adalah mengelola perbedaan menjadi kekuatan," kata H Asrorun Niam Sholeh, Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, Selasa (9/7).

Pengelolaan perbedaan itu ia tuangkan dalam kegiatan ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) yang diikuti oleh para pemuda yang inklusif dan penuh kekeluargaan delegasi dari berbagai negara di Asia Tenggara.

Niam menjelaskan bahwa program tersebut dibuat untuk menguatkan semangat persaudaraan di tengah kompleksitas perbedaan.

"Sebagai penanggung jawab program, acara ini didesain untuk mempromosikan semangat persaudaraan (ukhuwwah/brotherhood) di tengah perbedaan yang ada," kata dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa pertemuan pemuda se-Asia Tenggara itu juga guna berbagi pemahaman sehingga tumbuh harmoni kebersamaan dalam hidup berdampingan.

"Kesiapan untuk saling memahami atas berbagai perbedaan (tafahum), saling belajar dan respek antarsesama, bersikap terbuka, dengan senantiasa menjaga harmoni dan penghargaan terhadap keyakinan individu atas dasar nilai-nilai kebaikan universal," imbuhnya.

Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu meyakini bahwa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai negara yang mampu menjaga harmoni di tengah perbedaan yang begitu kompleks.

"Saya yakin dan percaya, Indonesia dengan keragaman perbedaannya telah memberikan contoh dalam membangun harmoni dan mozaik kebersamaan dengan penuh kekeluargaan," ujarnya.

Jika pun masih ada masalah, maka menyelesaikannya menjadi tugas bersama, bukan malah mengompori sehingga membesarkan api. "Kalau toh ada masalah di sana sini, tugas kita adalah menyelesaikan, bukan menjadikannya sebagai bahan bakar untuk menyulut api pertentangan," ucapnya.

Karenanya, Niam mengaku tak kenal lelah mempromosikan semangat persaudaraan kemanusiaaan, khususnya di kalangan pemuda ASEAN. Ia didapuk membuka acara AYIC pada Senin (8/7) malam di Hotel Takes Mansion, Jakarta. (Syakir NF/Fathoni)