Nasional

Kemenag Gagas Duta Harmoni untuk Kuatkan Moderasi Beragama di Kalangan Remaja

Jum, 26 November 2021 | 08:40 WIB

Kemenag Gagas Duta Harmoni untuk Kuatkan Moderasi Beragama di Kalangan Remaja

Direktur KSKK Madrasah Ditjen Pendis Kemenag Prof M Ishom Yusqi (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)

Bogor, NU Online

Para remaja perlu dilibatkan untuk mengenalkan nilai-nilai Moderasi Beragama kepada sesama mereka. Hal itulah yang mendasari kegiatan Pelatihan Mentoring/Motivator Muda Moderasi Beragama Tahun 2021.

 

Pelatihan tersebut diadakan Direktorat Kurikulum Sarana dan Prasarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama berlangsung di Hotel Arch Bogor Jawa Barat, 24-27 November 2021.

 

"Urgensi pelatihan ini ingin memantapkan dan menguatkan anak-anak muda yang menjadi inisiator Moderasi Beragama. Kita perkuat pemahamannya tentang Moderasi Beragama agar setelah paham mereka membuat rencana aksi di daerah masing-masing untuk mendesiminasikan dari best practice yang sudah didapatkan selama pelatihan ini," kata Direktur KSKK Madrasah Ditjen Pendis Kemenag Prof M Ishom Yusqi.

 

Sebanyak 50 ​​​ peserta yang merupakan para pelajar Madrasah Aliyah dari seluruh Indonesia mengikuti kegiatan tersebut. Mereka dipilih dari 750 pendaftar. Usai mengikuti kegiatan, para duta Moderasi Beragama ini diharapkan dapat menyebarkan pemahaman Moderasi Beragama kepada teman sebaya, kakak kelas, adik kelas, dan komunitasnya.​​​​​​​


Para peserta nantinya membuat rencana aksi Moderasi Beragama dan merangkul semua pihak, dapat melalui kegiatan cinta alam, kerja bakti, penanaman pohon, atau yang sifatnya memberikan sosialisasi keragaman agama, budaya, bahasa. Aksi ini bisa bekerja sama dengan ormas, Kanwil Kemenag atau organisasi agama lain agar saling mengenal dan bisa bersatu.

 

Menurut Prof Ishom, nilai-nilai Moderasi Beragama selama ini sudah dikenalkan dan diterapkan kepada siswa. Seperti toleransi, cinta tanah air, bersikap ramah, kasih sayang, menghargai budaya lokal. Adanya kegiatan ini untuk memperluas lagi penyebarannya.

 

"Kadang kita mungkin dalam pergaulan jarang bergaul dengan orang yang beragama lain. Anak- anak sehari-hari mungkin Muslim semua di kampung mereka, tidak pernah bergaul dengan penganut agama lain. Kesempatan ini untuk saling mengenal karena hakikatnya kita satu saudara dengan tujuan saling memahami karena berbeda suku dan agama,” imbuhnya.

 

Mantan Sekretaris Balitbang Diklat ini mengaku optimistis bahwa cara tersebut sangat efektif karena nilai Moderasi Beragama sudah terdesiminasi ke seluruh Indonesia. Peserta melalui kegiatan ini, bukan hanya memahami secara teori akademik. Karena nilai moderasi dapat dikenalkan lewat seni, pertunjukan, dan kegiatan bersama.

 

"Ini untuk mewujudkan toleransi, ramah, menghargai budaya lokal, cinta Tanah Air kepada generasi muda sesua dengan pola pikirnya, sesuai tingkat pengetahuan anak-anak itu. Pemahaman Moderasi Beragama kepada mereka jangan terlalu kampus tapi dengan pemahaman dan kondisi daerah setempat," imbuhnya.


Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori
Â