Nasional

Kemenkes Imbau Lansia dan Masyarakat Tidak Perlu Takut Divaksin

Sab, 29 Mei 2021 | 16:30 WIB

Kemenkes Imbau Lansia dan Masyarakat Tidak Perlu Takut Divaksin

Ilustrasi (Foto: WHO/www.who.int)

Jakarta, NU Online

Sudah lebih dari 3 bulan vaksinasi nasional berjalan, juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan perkembangan vaksinasi Covid-19 di Indonesia kini mulai bertambah dengan jumlah tervaksinasi sebanyak 14,9 juta pada cakupan pertama dan 9,8 juta pada cakupan kedua.

 

Jumlah tersebut menurut Nadia, sudah termasuk cakupan dosis pertama pada tenaga kesehatan (nakes) dengan presentase hampir 100 persen, disusul total dari petugas pelayan publik sebesar 40 persen. Sedangkan, total sasaran untuk lansia baru mencapai 9 persen yang sudah tervaksinasi secara lengkap.

 

"Nah yang menjadi PR kita yaitu tahap kedua, karena kalau kita lihat tahap kedua ini kita masih punya cukup PR pada kelompok usia di atas 60 tahun," Papar Nadia di acara Siaran Sehat bersama Radio Kesehatan, Kamis (27/5) lalu.

 

Dilaporkan Nadia, saat ini ini baru 3 juta lansia dari target 21,5 juta jiwa untuk dosis pertama, sementara dosis keduanya masih 2 juta yang artinya ini baru 9 persen lansia yang mendapat penyuntikan vaksin secara lengkap

 

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, Vaksinasi kepada lansia menjadi sangat penting seiring dikeluarkannya rekomendasi dari Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) yang merupakan kelompok ahli vaksinasi dan imunisasi WHO bahwa lansia termasuk pada kategori prioritas penerima vaksin setelah nakes.

 

"Bahwa terdapat tiga prinsip yang membuat vaksin itu penting diberikan kepada lansia," kata Reisa.

 

Pertama. untuk mengurangi kematian, kedua untuk menghindari gangguan terhadap pelayanan kesehatan supaya tidak colaps (kewalahan), dan yang ketiga adalah mengurasi kasus kejadian yang serius.

 

“Makanya setelah nakes, lansia adalah prioritas karena kerentanannya terkena Covid-19.”ujarnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengimbau kepada para lansia agar tidak takut divaksin dan apabila merasa memiliki penyakit bawaan atau penyerta hendaknya terlebih dulu konsultasi kepada dokter untuk dilakukan proses screening (peninjauan).

 

Dikatakannya, jika lansia lolos  dalam screening dan ternyata dia punya penyakit-penyakit bawaan pun tidak masalah selama masih terkontrol dan dalam kondisi sehat dan fit ketika mau divaksin maka itu bisa. Jadi, buat semuanya tidak usah ragu dan kalau bisa temani para lansia untuk dibantu melakukan vaksinasi.

 

"Seperti anjuran Pak Menkes sendiri. Daftarkan, antarkan, temani," tutup dr Reisa.

 

Kontributor: Syifa Arrahmah

Editor: Aiz Luthfi