Nasional

Kesamaan Gus Im dan Gus Dur: Teguh dalam Berprinsip

Ahad, 2 Agustus 2020 | 07:30 WIB

Kesamaan Gus Im dan Gus Dur: Teguh dalam Berprinsip

Foto almarhum Gus Im dan Gus Dur.

Jombang, NU Online
Pasangan KH Wahid Hasyim-Hj Sholihah memiliki enam putra-putri. Mereka adalah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Hj Aisyah Wahid, Salahuddin Wahid (Gus Sholah), KH Umar Wahid, Hj Lily Chodijah Wahid, dan terakhir KH Hasyim Wahid (Gus Im).


Di antara enam cucu KH M Hasyim Asy'ari ini, sosok putra bungsu almarhum KH Wahid Hasyim jarang disorot kamera dan tak seterkenal kakak-kakaknya. Namun, siapa kira sosok KH Hasyim Wahid adalah pribadi yang teguh memegang prinsip.


Salah satu seperti diceritakan Gus Abdul Aziz Wahid, putra Gus Im. Mantan Presiden RI ke-4 Gus Dur sering diskusi hebat bersama ayahnya. Kadang hingga alot dan sulit ditemukan titik temunya.


KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan KH Hasyim Wahid adalah kakak adik dari ayah dan ibu yang sama. Meskipun begitu, keduanya sering terlibat diskusi alot dalam memegangi prinsip masing-masing.


"Dua-duanya sama-sama berprinsip dan visioner. Kalau sudah tidak ketemu kata mufakat maka memang sulit ditengahi. Ya debat," kata Gus Aziz saat ditemui di Pesantren Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/8). 


Gus Aziz secara pasti tak mengamati obrolan kakak adik tersebut. Karena saat itu usianya masih remaja. Namun, dari suasana diskusinya mereka berdua terlibat dalam obrolan alot.


"Pembahasannya kurang tahu saat itu, saya masih duduk di bangku menengah atas," ungkapnya.


Alumni Universitas Indonesia (UI) ini menambahkan, sebenarnya keduanya memiliki tujuan besar yang sama. Seperti pemikir idolanya mereka, KH M Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim yang berjuang untuk Islam dan bangsa.


Sikap demokratis dan perbedaan pendapat memang hal biasa di keluarga KH Wahid Hasyim. Nyai Sholihah yang menjadi kepala keluarga saat suaminya wafat di tahun 1953 membiasakan anak-anaknya mandiri secara intelektual. Sehingga mereka terbiasa berpendapat di muka publik.


"Meskipun dalam tataran globalnya pikiran mereka ketemu tapi dalam tahapan teknis ada pendekatan dan perspektif yang berbeda. Bisa ditemukan titik temunya. Namun butuh waktu dan perlu usaha yang ekstra," ujar Gus Aziz.


Dalam diskusi dan debat, putra sulung dan bungsu pasangan KH Wahid Hasyim-Hj Sholihah ini sering lupa waktu. Tak jarang hingga pagi hari atau masuk waktu subuh. Meskipun tak ada keputusan akhir, keduanya menikmati dan bahagia.


"Diskusi ya kayak umumnya orang Nahdlatul Ulama (NU) hingga pagi hari. Rapat-rapat NU juga kayak begitu," tambahnya.


KH Hasyim Wahid memiliki putra bernama Gus Abdul Aziz Wahid dan Ning Karimah. Keduanya sama-sama lulusan dari UI Jakarta. "Saya kerja sebagai konsultan hukum dan adik di bagian keuangan," tandasnya.


Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin