Bandung, NU Online
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), KH Maman Imanulhaq berpandangan, saat ini urusan publik di Jawa Barat harus serius mengurusi persoalan kemanusiaan. Sebab menurutnya, pembangunan infrastruktur tidak secara otomatis berdampak pada masyarakat lapisan bawah yang dalam kategori sosial bermasalah.
"Politisi lebih bicara soal infrastruktur, kalangan jurnalis lebih suka mengangkat isu-isu sensasional, dan aktivis mahasiswa juga kurang sungguh-sungguh menggali problem sosial yang paling mendasar," kata Kang Maman seusai mengisi acara Halaqah Dai Cyber NU di Hotel Grand Asrilia Bandung, Sabtu (9/9).
Menurut kiai yang akrab dipanggil Kang Maman ini, data Badan Pusat Statitik (BPS) Jawa Barat terbaru, mengungkapkan bahwa saat ini di Jawa Barat masih terdapat 135.787 anak terlantar, 211.940 anak jalanan. Terdapat 2.592 anak nakal. Lalu terdapat 5.935 korban Narkotika.
Gelandangan dan pengemis mencapai 12.252. Pengindap HIV/AIDS masih cukup tinggi karena mencapai angka 18.106. Dan mengenaskan, terdapat balita terlantar 6.587.
Kang Maman juga prihatin karena selama terdapat 4.852.520 wanita yang mengalami kerawanan sosial ekonomi. Dan lebih memprihatinkan lagi, terdapat 4.852.520 keluarga fakir miskin yang dari tahun ke tahun tak pernah menyusut.
"Angka-angka tersebut dari tahun ke tahun tidak berubah signifikan. Artinya negara kurang tajam dalam mengurusi persoalan-persoalan mendasar. Wajar saja kalau IPM Jawa Barat rendah karena ada masalah krusial dalam bidang sosial seperti itu. Ini belum kita bicara soal kesehatan yang rendah, partisipasi sekolah yang sangat rendah dan juga urusan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dan Rutilahu yang tak teratasi secara konkret," terang Pengasuh Pesantren Al-Mizan Majalengka ini.
Sebagai pimpinan yang menahkoadi ribuan mubalig di seluruh Indonesia, Kang Maman akan berusaha membawa spirit Islam Nusantara dalam perjuangan terhadap warga marginal. Menurutnya, masalah-masalah mendasar warga lapisan bawah itu harus menjadi agenda prioritas setiap pemerintah baik pemerintah Pusat, Wilayah maupun Pemerintah Daerah.
"Keterbelakangan sosial di Jawa Barat itu memprihatinkan. Islam Nusantara adalah Islam yang mengedepankan solidaritas. Karena itu urusan keberpihakan terhadap kelompok yang tidak mendapatkan keadilan harus diutamakan. Negara harus dikontrol terus agar tidak lalai mengurusi kaum fakir-miskin. Dan media massa, termasuk media sosial harus mengampanyekan problem seperti ini. Itu akan lebih produktif ketimbang mengusung berita bohong (hoaks)," terangnya. (Yusuf/Fathoni)