Nasional

Ketum ISNU: Usai Putusan MK, Indonesia Harus Kembali Bersatu

Jum, 28 Juni 2019 | 00:00 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), H Ali Masykur Musa mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu. Semua kembali melebur menghilangkan sekat-sekat polarisasi yang pernah terjadi dalam Pilpres 2019 kemarin. 

Ajakan itu disampaikan Ali Masykur Musa usai Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan terkait perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 Kamis (27/6) malam. 

Seperti diketahui, MK menolak seluruh permohonan yang diajukan pemohon yakni tim hukum Prabowo-Sandi. Putusan diambil secara bulat oleh sembilan hakim konstitusi.

Menurutnya Ali Masykur, semua pihak harus menerima putusan MK. Apalagi putusan tersebut bersifat final dan mengikat serta merupakan upaya terakhir menyelesaikan perselisihan Pilpres 2019. 

"MK sudah mengeluarkan putusan. Kami berharap masyarakat Indonesia kembali bersatu. Kita rajut kembali ukhuwah wathaniyah," kata Ali Masykur, Kamis (27/6). 

Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 1991 hingga 1994 itu berharap rekonsiliasi juga segera dilakukan antara elit politik pendukung 01 dan 02, khususnya pasangan calon Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

"Rekonsiliasi merupakan kunci penting bagi kokoh dan tegaknya persatuan Indonesia pascaputusan MK, karena itu kami mendorong dua paslon segera berangkulan," harapnya.

Rekonsiliasi menurut Ali penting supaya para pendukung kedua pasangan calon (Paslon) segera move on dari ketegangan Pilpres. Dan semua elemen bangsa dapat fokus bekerja untuk menjawab tantangan global yang makin kompleks. 

"Semua harus move on dan bersatu kembali, termasuk semua pendukung kedua Paslon baik Ormas dan lainnya. Ingat, tantangan bangsa ke depan makin berat dan kompleks," ujar Ali. 

Ali yakin bahwa rekonsiliasi akan segera terjadi dalam waktu dekat. Apalagi antara Jokowi dan Prabowo selama ini tidak pernah memiliki jarak psikologis yang ekstrem. Bahkan, sebelum Pilpres, keduanya kerap mengumbar kemesraan. Jokowi dengan penuh hangat pernah mengundang Prabowo makan nasi goreng di Istana Negara. Begitu pula Prabowo, mengajak Jokowi naik kuda bareng di Hambalang. Begitu juga saat acara Asian Games 2018, Jokowi dan Prabowo bahkan berpelukan. 

"Insyaallah dalam waktu dekat akan terjadi rekonsiliasi. Apalagi antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo selama ini bersahabat baik. Keduanya juga seorang negarawan. Keduanya tahu saatnya berkompetisi, dan tahu saatnya rekonsiliasi," tutupnya. (Imam Kusnin Ahmad/Ibnu Nawawi)