Nasional

Ketum PBNU: Islam Agama Paling Otentik

Kam, 5 Agustus 2021 | 06:00 WIB

Ketum PBNU: Islam Agama Paling Otentik

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, mengatakan bahwa manusia merupakan pemegang amanat ganda yang ditugaskan oleh Allah SWT, ilahiyah dan ardliyah. Pertama, amanat ilahi mencakup ajaran-ajaran pokok agama, seperti akidah, syariah dan akhlak. Dia memandang agama Islam sebagai agama paling orisinil yang membuatnya dapat dipahami secara mudah.


“Akidah agama Islam dari 15 abad yang lalu sampai sekarang masih tetap genuine, orisinil. Tidak berubah dan tidak pula bertambah,” kata Kiai Said dalam sambutannya pada acara Pelantikan PCINU Mesir yang digelar secara virtual, Rabu (4/8).


Amanat syariah yang disebutkan berisikan poin-poin dalam rukun Islam. Semua pelaksanaannya masih sama mengikuti ajaran-ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Artinya, Islam mempunyai keunggulan lebih dibandingkan dengan agama lain.


Disampaikannya, kelebihan itu ia utarakan tanpa bermaksud menyinggung atau memarjinalkan ajaran agama yang lain. Sebab, berdasarkan hasil penelitiannya benar bahwa keotentikan Islam terjaga dengan baik. Bahkan sampai sejauh ini, tidak ada perubahan atau pengurangan secara signifikan terhadap prinsip-prinsip yang serius.


“Kalau kita ditanya shalat, puasa, haji, umrah dan lainnya. Maka kita yakin semuanya seperti yang diamalkan oleh Rasulullah SAW,” ujar alumnus Umm Al-Quro, Makkah, Arab Saudi itu.


Kedua, lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Ciganjur ini, adalah amanat ardliyah. Amanat ini bersifat realistis dan tidak sakral, menuntut manusia berfikir kreatif dengan menjunjung tinggi kemanusiaan. “Yang kita sebut namanya, tsaqafah dan hadarah," terangnya.


Ia menjelaskan, tsaqafah adalah hal-hal yang merujuk pada bidang ilmi pengetahuan, kebudayaan, dan kemanusiaan. Sementara hadarah kemajuan di bidang perekonomian, ketika keduanya berjalan beriringan maka disebut tamadun (peradaban).


“Ini yang dituntut kita untuk merealisasikannya, yakni amanah untuk membangun tsaqafah islamiyah, hadarah islamiyah, dan tamadun islamiyah. Itu yang belum selesai sampai sekarang,” tandas Kiai yang dinobatkan sebagai salah satu Tokoh Muslim Paling Berpengaruh oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre Amman itu.


Untuk diketahui, pengukuhan diselenggarakan di Sekretariat PCINU Mesir, Darrasah, Kairo, Mesir, yang dihadiri langsung oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Hadir juga secara virtual Sekretaris Jendral PBNU Helmy Faisal Zaini, dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Lutfi Rauf. 


Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Syakir NF