Nasional

Ketum PBNU: Tragedi Kanjuruhan Harus Ada Pertanggungjawaban

Sel, 4 Oktober 2022 | 16:30 WIB

Ketum PBNU: Tragedi Kanjuruhan Harus Ada Pertanggungjawaban

Gus Yahya saat mengikuti tahlil di kantor PCNU Kota Malang, Selasa (4/10/2022).

Malang, NU Online

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengikuti doa dan tahlil untuk korban tragedi Kanjuruhan. Menurut Gus Yahya, apa yang terjadi di Kanjuruhan adalah musibah yang luar biasa. Musibah besar, musibah yang dari segi ukuran sudah dianggap sebagai tragedi internasional.


“Saya atas nama PBNU mengajak kita semua warga NU maupun warga masyarakat pada umumnya agar di dalam musibah yang begitu besar ini kita tetap memelihara husnuzon prasangka baik kepada Allah. Yang terjadi adalah qada dan qodar Allah,” ujar Gus Yahya saat mengikuti tahlil di kantor PCNU Kota Malang, Selasa (4/10/2022).


Musibah ini, kata Gus Yahya, melibatkan kekeliruan dan kesalahan. Karenanya harus ada pertanggungjawaban atas kesalahan dan kekeliruan itu. 


“Dalam kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pemerintah TNI/Polri yang telah bertindak dengan cepat,” ujar Gus Yahya.


Gus Yahya juga mengapresiasi tim pencari fakta yang telah dibentuk. “Saya percaya bahwa tim pencari fakta yang terdiri dari tokoh-tokoh yang kredibel bisa bertugas degan baik,” kata pengasuh Pesantren Leteh, Rembang ini.


Untuk membantu korban, NU membentuk Satuan gugus tugas tragedi Kanjuruhan dengan  mendirikan Posko Terpadu yang berlokasi di Kantor PCNU Kabupaten Malang.


Di bawah pengawasan langsung Gus Yahya dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Posko Terpadu ini dibentuk dengan melibatkan semua unsur mulai dari PBNU, PWNU, PCNU, serta lembaga dan banom di bawah NU mulai dari Ansor, Fatayat, Muslimah hingga Lazisnu dan Lembaga Dokter NU.


“Bagi NU ini wajib dilakukan sebagai bagian dari tanggung jawab NU,” ujar Gus Yahya.


Meski mendirikan posko terpadu, namun Gus Yahya memerintahkan personel posko untuk proaktif mendatangi keluarga korban. 


“Yang yatim juga harus diurus sampai mandiri. Jangan hanya bayari SPP tapi harus dipikirkan sampai dia bisa hidup mandiri,” kata Gus Yahya.


Ketua PCNU Kota Malang KH Isrohunnajah menyambut baik gagasa. PBNU memberikan santunan kepada keluarga korban.


“Alhamdulillah siang ini kita bisa berdoa bersama, tahlil dan memberikan santunan bagi keluarga korban yang langsung diberikan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf,” kata dia. 


Santunan kali ini diberikan kepada perwakilan dua keluarga korban serta kepada para Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) yang kemudian para Ketua MWC ini yang akan memberikan santuna kepada keluarga korban.


“Keluarga akan didatangi langsung. Kita nanti juga akan tahlil dan memberikan santunan di rumah-rumah keluarga korban,” ujar KH Isrohunnajah.


Editor: Fathoni Ahmad