Nasional

KH Masjkur Terima Penghargaan Gelar Pahlawan Nasional Siang Ini

Jum, 8 November 2019 | 04:55 WIB

KH Masjkur Terima Penghargaan Gelar Pahlawan Nasional Siang Ini

KH Masjkur saat memimpin sidang. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Mantan Ketua Yayasan Universitas Islam (Unisma) Malang periode pertama KH Masjkur akan menerima anugerah dari Presiden Joko Widodo sebagai Pahlawan Nasional. Tokoh Nahdlatul Ulama yang juga anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) 1945 itu dinilai berjasa kepada bangsa Indonesia.

Diantara kontribusinya semasa hidup adalah ikut terlibat merumuskan Pancasila sebagai dasar negara. Selain itu, Kiai Masjkur ikut serta membangun  moral anak bangsa dengan mendirikan Yayasan Sabililah, lembaga masyarakat yang bergelut di bidang pendidikan.
 

Kabar tokoh asal Jawa Timur jadi pahlawan nasional tersebut dibenarkan M. Mas'ud Said pengurus dari Yayasan Sabilillah, Jawa Timur. Mas’ud menyebut, pengumuman Kiai Maskur mendapat anugerah akan disampaikan pihak Istana Negara pukul 13.30 siang ini.

“Siang ini pkl.13.30 akan disampaikan pengumuman di Istana Negara bahwa KH Masjkur, sang Panglima Laskar Sabilillah, Anggota BPUPKI yang merumuskan Pancasila dan UUD 1945, Pendiri Yayasan Sabilillah, Ketua Yayasan Unisma pertama, Ketua Umum PBNU, Menteri Agama RI, akan dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo,” kata M. Mas’ud seperti rilis yang diterima NU Online, Jumat (8/11).

Sebelumya, kata Mas’ud, pengusulan pahlawan nasional dilakukan tahun 1990 silam, namun, pengurusan berkas diintensifan tahun 2017 lalu. Semua kebutuhan administrasi dimaksimalkan agar usulannya tersebut dapat dipertimbangkan pemerintah.
 

Dikatakan Mas’ud bahwa usulan KH Masjkur sebagai pahlawan nasional mendapat support dari Gubernur Jawa Timur Bupati Malang dan Wali Kota Malang. Bukti nyata perjuangan KH Masjkur menurut Mas’ud adalah pembangunan Masjid untuk masyarakat Jawa Timur.

“KH Masjkur membangun masjid yg sekarang menjadi masjid besar percontohan paripurna nasional thn 2017,” tuturnya. 
 
Kemudian, proses pengajuan KH Masjkur menjadi pahlawan nasional kepada Kementerian Sosial RI berlangsung selama setahun lebih. Berbagai bukti sejarah dilampirkan untuk melengkapi persyaratan penganugerahan pahlawan oleh tokoh bangsa.

“Buku dan bukti sejarah ditelisik oleh unsur cendikiawan, tokoh agama dan tokoh masyarakat, Pimpinan Perguruan Tinggi terutama UNISMA, UIN, UB, UM dan Unira. Sebanyak sedikutnya 7 Buku buku tentang beliau telah diterbutkan, mulai sejarah perjuangan beliau mulai dari tim 9 UUD 45 sampai perjuangan 10 November 1945 telah berhasil diterbitkan,” ucapnya menambahkan.
 

Bagi Mas’ud, penganugerahan ini merupakan penghormatan untuk masyarakat Malang Raya dan NU termasuk pihak keluarga di Singosari. Juga akan menjadi kabar bahagia untuk Yayasan Al-Ma’arif Singosari, Pesantren Bungkuk  terutama untuk KH M. Tholchah Hasan.

“Ini adalah sebuah penghormatan negara yg sangat besar. Dalam penganugerahan gelar pahlawan nasional pihak keluarga diwakili oleh cucu beliau. Pemprop Jatim dalam hal ini Gubernur Khofifah Indar Parawansa akan mewakili pemerintah dan masyarakat Jawa Timur mendampingi keluarga KH Masjkur,” katanya.

Sebagai respon atas penganugerahan ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan mengundang keluarga di Singosari, Yayasan Sabilillah dan perwakilan masyarakat untuk melakukan upacara peringatan hari Pahlawan Nasional 10 November di Gedung Negara Grahadi Surabaya tepat pada perayaan Hari Pahlawan, Ahad (10/11) mendatang.

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad