Nasional

Kisah Kesederhanaan Almarhum Gus Sholah, Simpan Uang 200 Ribu Dalam Kopiah

Jum, 25 September 2020 | 03:30 WIB

Kisah Kesederhanaan Almarhum Gus Sholah, Simpan Uang 200 Ribu Dalam Kopiah

Almarhum Gus Sholah. (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)

Jombang, NU Online
Bulan September adalah bulan kelahiran almarhum KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Tokoh pesantren yang sekaligus adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini dilahirkan pada 11 September 1942.
 
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari ini. Di antaranya yaitu kesederhanaan sosok yang wafat 2 Februari 2020 lalu ini.
 
Asisten pribadi Gus Sholah, Ustaz Amin Zein menceritakan jika dirinya punya pengalaman unik bersama Gus Sholah saat belanja di sebuah toko modern.
 
"Siang itu, Kiai Sholah seharusnya istirahat, tapi saat itu tidak milih istirahat dan telpon driver (sopir), ngajak jalan ke Kota Jombang," jelasnya kepada NU Online, Jumat (25/9). 
 
Menurut Amin, Gus Sholah setiap hari punya jadwal yang cukup padat dan pembahasan topiknya berat-berat. Sebelum mengajak ke Kota Jombang, hari itu Gus Sholah usai membahas terkait Pesantren Tebuireng.
 
"Kami pun mengingatkan kiai akan perlunya istirahat. Karena memang dalam menyusun jadwal kiai, kami masukkan satu jam untuk istirahat di sela-sela agenda kiai," imbuh Dosen Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng ini.
 
Amin menambahkan, karena Gus Sholah yang mengajak jalan-jalan ke Jombang, maka beberapa santri dan pengurus pondok bergegas cepat. Meskipun saat itu belum tahu tujuannya ke mana. Sebagai santri, Amin tetap mengutamakan kepentingan kiainya.
 
"Akhirnya kami beranikan bertanya lirih, mohon maaf kiai, ini kita mau ke mana kiai Ini agenda abah kiai istirahat. Kiai langsung menjawab, beli sesuatu pokoknya, ada deh," cerita Amin.
 
Tak lama kemudian sopir pribadi Gus Sholah mengarahkan laju mobil ke Kota Jombang, tepatnya arah utara dari Pesantren Tebuireng. Tak lama kemudian, Gus Sholah minta sopir menghentikan mobil di mini market.
 
Di mini market, Gus Sholah belanja sendiri dengan mengambil beberapa makanan ringan dan ice cream kesukaannya. Lalu menuju kasir tanpa menyuruh ajudan dan sopirnya.
 
Namun, Amin mengatakan dirinya tetap siaga di belakang Gus Sholah saat antre di kasir, antisipasi bila Gus Sholah mendadak butuh bantuan atau mencarinya.
 
Kejadian unik terjadi waktu antre di kasir. Hal itu terjadi setelah kasir mini market bilang total semua belajaan Gus Sholah habis Rp200 ribu. 
 
Kejadian uniknya sekaligus menegangkan yaitu karena tas yang dibawa kali ini tertukar sama yang biasanya. Alhasil, dompetnya pun tertinggal. Amin dan sopir pun berniat langsung menyegerakan mengambil dompet.
 
Gus Sholah tampak menoleh kanan dan kiri, terlihat sedikit bingung, kasir pun memandang tidak seperti biasanya. Namun, dalam suasana serba bingung, Gus Sholah tiba-tiba mengambil kopiahnya.
 
"Namun apa yg terjadi? Tiba-tiba kiai dengan nada mengejutkan berkata, oh iya. Kami semua juga ikut kaget. Kiai langsung copot kopiah. Lalu merogoh selipan kopiah. Simsalabim. Diambillah uang di selipan kopiah hitamnya, dengan jumlah Rp200 ribu," ujar Amin.
 
Amin mengatakan, saat itu Gus Sholah tampak tersenyum dengan gaya khasnya setelah ingat ada uang di dalam kopiah hitamnya. Spontan saja kasir dan orang-orang yang mengantre di kasir tertawa melihat kesederhanaan Gus Sholah
 
Gelak tawa bersamaan ini pecah melihat kejadian unik tersebut. Seorang putra mantan Mentri Agama RI KH Wahid Hasyim ini ternyata memiliki uang simpanan di dalam kopiah. Peristiwa ini pun tak pernah dinyana oleh Amin dan sopirnya. 
 
Kopiah hitam, sebagai ciri khas seorang santri dan kiai bagi Gus Sholah juga berfungsi sebagai dompet alternatif. Kiai Sholah ke mana-mana pun sering memakai kopiah.
 
"Kita kaget melihat tokoh, kiai besar, tapi sangat sederhana dalam bersikap. Saat di mobil sambil menikmati es cream, beliau bilang, untung pakai kopiah, kalau enggak,?," tandas Amin.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin