Nasional

Konten ‘Ngemis Online’ di TikTok Hanya Dilakukan Orang Pragmatis

Sel, 17 Januari 2023 | 16:30 WIB

Konten ‘Ngemis Online’ di TikTok Hanya Dilakukan Orang Pragmatis

Penampakan ngemis online di salah satu pengguna TikTok pada Selasa (16/1/2023). (Foto: tangkapan layar)

Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hairus Salim HS menilai konten ‘ngemis online’ di platform media sosial TikTok hanya dilakukan oleh orang-orang pragmatis dan berpikir instan. Dengan mengandalkan saweran penonton di TikTok, mereka langsung mendapatkan hasil berupa gift.

 

“Serba jalan pintas dan serba pragmatis,” kata Hairus, kepada NU Online, Selasa (17/1/2023).

 

Menurutnya, pengemis online merupakan model pengemasan baru dari eksploitasi kemiskinan. Pada dasarnya, konten-konten seperti itu memang bisa menarik rasa iba dari warganet hingga akhirnya mau menyumbang.

 

“Mengemis online itu menunjukkan adanya pergeseran model mengemis. Seperti hal lain, ngemis online juga merambah ke dunia digital, yang tak kenal ruang waktu,” ungkapnya.

 

Bagaimana pun model dan tempatnya, ia menegaskan bahwa perilaku mengemis tidak baik untuk dilakukan. Mengemis adalah perbuatan yang lebih baik ditinggalkan daripada dikerjakan.

 

“Mau bagaimana pun, mengemis tetap perilaku tidak terpuji. Mental minta-minta melekat pada atribut itu, tidak mau berusaha,” tegas dia.

 

Ia juga menilai perilaku mengemis hanya mungkin dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki kreativitas dan inovasi. Mereka yang membuat konten ngemis online di media sosial adalah orang-orang yang tidak memiliki keahlian dan tidak mau berusaha.

 

“Mengemis online mungkin juga dilakukan oleh mereka yang kemampuan membuat kontennya pas-pasan dan keahlian digital atau IT-nya juga rendah. Mereka yang memiliki keahlian lebih tidak akan melakukan hal itu,” tandas Hairus.

 

Seperti diketahui, fenomena mengemis online dengan cara live streaming atau siaran langsung di aplikasi TikTok belakangan ini telah memicu banyak komentar, termasuk dari Menteri Sosial Risma. Pasalnya, demi mendapatkan rupiah dari fitur gift, para kreator pengemis online bahkan rela melakukan cara tak lazim.

 

Akun TikTok TM Mud Bath, contohnya, memperlihatkan seorang ibu berusia lanjut mengguyur tubuh dengan air dari lumpur kotor. Akun yang dikelola sang anak itu disebut hanya untuk seru-seruan dan hiburan, namun mereka menerima gift TikTok yang kemudian dapat diuangkan.

 

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi