Jakarta, NU Online
Kopri Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia menggelar Talkshow bertajuk ‘Peace as a Value’ di Hotel MaxOne Jakarta Pusat, Senin (29/4). Acara tersebut menghadirkan dua pembicara, yakni Akademisi Universitas Negeri Jakarta Karuniana Dinata Arfiando Sebayang dan Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Alwan Ola Riantoby.
Sekretaris Kopri PB PMII Nurma Nengsi mengatakan, penyelenggaraan talkshow dengan mengusung perdamaian dilatarbelakangi atas kondisi ketegangan yang terjadi di masyarakat sebagai dampak pemilu serentak pada 17 April 2019.
“Dari sebelum pelaksanaan pemilu hingga hari pencoblosan, ketegangan belum kunjung mereda. Bahkan, pasca pemilu, keterpecahan masyarakat semakin nampak yang ditunjang berita hoaks dan provokatif yang terus beredar di media sosial,” kata Nengsih.
Atas kondisi tersebut, pihaknya mengaku prihatin, sehingga membicarakan perdamaian dalam upaya menjaga keutuhan bangsa menjadi suatu keharusan. “Ini sangat penting untuk mencegah kerusuhan yang terjadi pasca pemilu,” ucapnya.
Seusai pelaksanaan talkshow, acara dilanjut dengan pembacaan Deklarasi Damai Pasca Pemilu. Deklarasi yang dibacakan pengurus Kopri PB PMII dan seluruh peserta talkshow ini berisi tiga poin.
Pertama, kami generasi muda Indonesia sepakat bersama-sama akan menerima siapapun presiden dan wakil presiden serta dewan perwakilan rakyat yang nantinya ditetapkan oleh KPU.
Kedua, kami generasi muda Indonesia menyerahkan dan percaya sepenuhnya penyelenggaraan Pemilu 2019 kepada KPU.
Ketiga, kami generasi muda Indonesia sepakat untuk menciptakan situasi yang kondusif demi terwujudnya Indonesia yang, damai, sopan, bermatabat, dan demokratis. (Husni Sahal/Fathoni)