Nasional

Kotak Amal Gus Dur untuk Bantu Daerah Kekeringan

Kam, 27 September 2012 | 01:45 WIB

Jombang, NU Online
Infaq shodakoh dari kotak amal Gus Dur tidak hanya dinikmati warga sekitar PP Tebuireng Diwek. Kotak amal yang dikelola Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) mengalir hingga Desa Banyuasin Ngusikan.

<>

Banyuasin merupakan daerah di Utara Brantas Jombang, kini sedang dilanda kekeringan dan kesulitan air bersih untuk kebutuhan minum dan mandi.

Dari kotak amal yang berada di areal makam Gus Dur ini, Rabu (26/9) kemarin LSPT mengirimkan sebanyak 4 tangki air bersih serta sekitar 1000 air mineral, untuk warga membantu kebutuhan warga. 

"Kita juga menyalurkan bantuan uang sebesar Rp 5 juta dari donator LSPT untuk biaya pengeboran di sana. Karena mereka memang sangat membutuhkan, selama ini mengalamai kekeringan dan butuh air bersih," ujar Lukman Hakim Panitia Peringatan 1000 hari Wafatnya Gus Dur mengatakan.

Kegiatan pengiriman air bersih dan bantuan modal pengeboran ini merupakan rentetan kegiatan acara Peringatan 1000 hari wafatnya Gus Dur yang digelar PP Tebuireng Jombang. disamping pengajian yang menghadirkan KH Maimun Zubair, KH Tholhah Hasan, KH Nizam pelantun dan pencipta Syiir Tanpo Waton. Kegiatan lain yakni parade Barongsai dan bedah pemikiran Gus Dur.

Warga yang mengetahui, ada bantuan air bersih langsung menyerbu berebut. Terlihat dengan berbekal timba dan jirigen perempuan, laki laki bahkan anak kecil berebut kiriman air dari tebuireng ini. 

"Alhamdulillah ada kiriman lagi, ini sangat membantu warga sini untuk kebutuhan masak dan minum," ujar supini yang mengaku sudah 3 bulan kondisi kekeringan dialami warga Banyuasin.

Tini warga Banyuasin Ngusikan mengatakan warga terpaksa berebut air bersih kiriman dari PP Tebuireng Jombang, khawatir tidak kebagian. Karena air bersih sangat dibutuhkan warga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi makan dan minum mandi. 

”Khawatir tidak kebagian, terpaksa harus berebut,” ujarnya mengatakan.
Selama ini, warga setempat mengandalkan sumber air sungai yang melintas di desanya. Namun sejak kemarau panjang, sumber air sungai sudah tidak layak lagi digunakan. 

”Mau bagaimana lagi, memang airnya kering, kita kekurangan air bersih terutama untuk minum dan masak,” tandas perempuan paruh baya ini mengatakan.

Sementara Camat Ngusikan, Muhdlor mengakui bahwa daerah Banyuasin memang mengalami kesulitan air bersih. Karena sumber air yang biasa digunakan telah mongering. ”Tepatnya di Dusun Kromong Desa Banyuasin, penduduknya sekitar 300 KK,” ujarnya dihubungi melalui telpon.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Muslim Abdurrahman