LF PBNU Keluarkan Jadwal Gerhana Bulan Penumbra Malam Ini
NU Online · Jumat, 5 Mei 2023 | 09:00 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU OnlineÂ
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengikhbarkan jadwal gerhana bulan penumbra (samar) yang akan terjadi pada Jumat malam Sabtu (5-6/5/2023) ini.
Gerhana Bulan Penumbra (P1) akan mulai terjadi pada pukul 22:14:07 WIB. Pertengahan gerhana bulan penumbra terjadi pada pukul 00:22:52 WIB. Sementara akhir gerhana bulan penumbra (P4) terjadi pada pukul 02:31:37 WIB. Hal ini sebagaimana dikutip dari Informasi Gerhana Bulan Penumbra 15 Syawal 1444 H / 5 – 6 Mei 2023 M di Indonesia yang dikeluarkan LF PBNU pada Kamis (4/5/2023).
Dijelaskan dalam Informasi LF PBNU, bahwa fase-fase gerhana tersebut sama untuk seluruh Indonesia. Kesamaan lainnya, fase-fase gerhana secara utuh dapat disaksikan di seluruh Indonesia tanpa terkecuali.
"Dari data falakiyah tersebut diketahui durasi ideal Gerhana Bulan Penumbra adalah 4 jam 17 menit, yakni dari awal hingga akhir gerhana," demikian keterangan yang termaktub dalam Informasi LF PBNU itu.
Mengingat gerhana terjadi jauh setelah matahari terbenam dan juga sebelum matahari terbit keesokan paginya, maka durasi aktual gerhana bulan penumbra juga 4 jam 17 menit.
Adapun persentase penutupan cakram bulan (magnitudo gerhana) mencapai 96 persen penumbra. Maka hanya 96 persen cakram bulan akan tertutupi oleh kerucut bayangan tambahan bumi. Sementara kerucut bayangan inti bumi (umbra) tidak menutupi sama sekali.Â
Lebih lanjut, data falakiyah juga menunjukkan sepanjang tahun 2023 M akan terjadi dua peristiwa gerhana bulan. Pertama, gerhana bulan penumbra yang terjadi pada 15 Syawal 1444 H / 5-6 Mei 2023 M dan Gerhana Bulan Sebagian pada Rabiul Akhir 1445 H / 29 Oktober 2023 M.
Dijelaskan dalam Informasi LF PBNU, gerhana bulan penumbra terjadi saat istikbal, tetapi bulan tidak bersinggungan sama sekali dengan kerucut bayangan inti (umbra) Bumi. Cakram bulan hanya memasuki kerucut bayangan tambahan (penumbra) bumi, baik seluruhnya maupun sebagian saja.
"Dan pada puncak gerhana, ketampakan bulan sangat sulit dibedakan dengan bulan purnama biasa kecuali oleh perukyah berpengalaman," demikian keterangan Informasi LF PBNU.
Perukyah berpengalaman akan menyaksikan bagian tertentu Bulan sedikit lebih gelap dibanding bagian lainnya di puncak gerhana. Dalam literatur falak klasik, Gerhana Bulan seperti ini disebut khusuf asy–syabahi seperti disebutkan dalam kitab Irsyadul Murid karya KH Ghozali Fathullah.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
3
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
4
DPR-Pemerintah Sepakati RUU Haji dan Umrah Dibawa ke Paripurna untuk Disahkan
5
Wajib Selektif! Ini Tips Islam Memilih Calon Pasangan Hidup yang Tepat dan Berkah
6
Gus Faiz Sampaikan Cara Rayakan Bulan Lahir Nabi Muhammad
Terkini
Lihat Semua