Nasional

LK PBNU Jelaskan Bahaya Fatal Gas Air Mata bagi Komorbid

Sel, 11 Oktober 2022 | 17:00 WIB

LK PBNU Jelaskan Bahaya Fatal Gas Air Mata bagi Komorbid

Personel aparat keamanan menembakkan gas air mata ke tribun penonton di Stadion Kanjuruhan Malang. (Foto: Antara)

Jakarta, NU Online
Baru-baru ini, penggunaan gas air mata menjadi sorotan publik lantaran dipakai untuk menghalau ribuan suporter yang turun ke lapangan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu.

 

Akibatnya, ratusan orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi sepak bola paling memilukan itu. Tapi apakah benar gas air mata bisa menyebabkan kematian?

 

Dokter dari Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) dr Syifa Mustika menerangkan bahwa secara umum gas air mata tidak mematikan. Namun, berakibat fatal bila terkena pada penderita penyakit kronis dan komorbid.

 

ā€œSecara umum tidak mematikan, tapi bisa berdampak fatal pada yang ada alergi atau komorbid,ā€ terang dr Syifa, kepada NU Online, Ā Selasa (11/10/2022).

 

Faktanya, kata dia, gas air mata memang dapat menimbulkan sesak nafas dan iritasi pada mata atau kulit. Terlebih jika konsentrasi zat iritan di dalam gas air mata itu tinggi.

 

ā€œOrang yang mempunyai alergi pernafasan bisa kambuh jika menghirup ini. Jika asmanya sudah kronis bisa saja sampai menimbulkan kematian,ā€ kata pengurus Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) ini.

 

ā€œPun jika terkena kulit, efek jangka panjangnya bisa berakibat kanker kulit,ā€ sambung dr Syifa.

 

Dalam konteks insiden di Kanjuruhan, jelas dia, banyaknya korban meninggal dunia adalah karena kepanikan dan kurangnya oksigen. Kendati demikian, kepanikan terjadi lantaran pelepasan gas air mata oleh aparat keamanan, dan tingginya konsentrasi zat kimia yang digunakan menyebabkan oksigen yang terhirup berkurang.

 

ā€œSebetulnya kan penyebab kematian terbesar itu karena kekurangan oksigen atau trauma kepala akibat terjatuh dan terinjak. Namun itu semua tidak terlepas dari efek tembakan dari gas air mata,ā€ jelas dr Syifa.

 

Efek gas air mata
Gas air mata mampu menimbulkan efek jangka pendek dan panjang bagi kesehatan. Dilansir dari BBC, para ahli mengatakan, efek khas dari penggunaan gas air mata adalah rasa terbakar, sensasi berair di mata, kesulitan bernapas, nyeri dada, air liur berlebihan, dan iritasi kulit.

 

Selain itu, efek gas air mata juga bisa menimbulkan kebingungan dan disorientasi yang memicu kepanikan serta kemarahan. Gejala akan terasa pada 20-30 detik setelah terpapar. Kemudian, mereda sekitar 10-30 menit jika terkena udara segar.

 

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi