Lonjakan Covid Sampai 92 Persen dalam Empat Pekan Terakhir
NU Online · Rabu, 23 Juni 2021 | 10:00 WIB

Kenaikan kasus tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta dengan persentasi sebanyak 387 persen yakni 20.634 kasus.
Muhammad Faizin
Kontributor
Jakarta, NU Online
Lonjakan kasus positif Covid-19 saat ini sangat tinggi hingga mencapai 92 persen dalam empat pekan terakhir. Kenaikan kasus tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta dengan persentasi sebanyak 387 persen yakni 20.634 kasus.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, sampai 20 Juni 2021, Jakarta menjadi satu dari enam provinsi di Pulau Jawa yang menyumbangkan kasus mingguan tertinggi.
“Ini adalah kenaikan yang sangat tajam dan tidak dapat ditoleransi,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui keterangan persnya, Selasa (22/6).
Selain kenaikan drastis di Jakarta, kasus Covid di Jawa Barat juga meningkat dengan persentase 115 persen atau kenaikan 8.382 kasus. Disusul Jawa Tengah naik 105 persen dengan total peningkatan 5.896 kasus, Jawa Timur 174 persen dengan total peningkatan 2.852 kasus, dan Yogyakarta 197 persen dengan peningkatan 2.583 kasus. Sementara Provinsi Banten meningkat hingga 189 persen dengan total kenaikan 967 kasus.
Kondisi ini menurut Wiku mengakibatkan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 juga mengalami lonjakan. Sampai 21 Juni 2021, BOR di lima provinsi di Pulau Jawa mencapai 80 persen. Hanya Jawa Timur yang kondisi keterisiannya mencapai 66,67 persen.
Dengan kondisi ini, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah untuk segera mengoptimalkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Hal ini dilakukan dengan membentuk dan memastikan seluruh tugas dan fungsi dari posko penanganan Covid-19 di tingkat desa/kelurahan berjalan dengan baik.
"Ingat, Covid-19 berpacu dengan waktu dan jaminannya adalah nyawa, sehingga apabila seluruh pemerintah daerah dapat melakukan langkah antisipatif sedini mungkin, hal tersebut dapat menjadi penyelamat banyak nyawa,” kata dia.
Sebelumnya, lonjakan kasus Covid-19 akhir-akhir ini menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin disebabkan adanya varian baru Covid-19 khususnya dari India yang dinamakan dengan varian Delta. Varian ini menurutnya lebih cepat penularannya dan saat ini mendominasi di sejumlah wilayah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.
“Khusus yang kali ini, penularannya lebih cepat dibandingkan yang liburan sebelumnya karena memang varian barunya masuk. Varian ini lebih cepat menular,” kata Menkes saat diwawancarai awak media, Senin (21/6) sore.
Penularan cepat varian ini mengakibatkan lonjakan kasus yang sampai saat ini sudah menembus angka 2 juta lebih. Sementara korban yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia sudah mencapai lebih dari 50 ribu jiwa.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua