Nasional

LPBI PBNU Ikut Kawal Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Korban Gempa Turki-Suriah

Rab, 22 Februari 2023 | 07:15 WIB

LPBI PBNU Ikut Kawal Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Korban Gempa Turki-Suriah

Wakil Ketua LPBI PBNU, Maskut Chandranegara di sela-sela pelepasan bantuan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jakarta, Selasa (21/2/2023). (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusian untuk korban gempa di Turki dan Suriah. Bantuan tersebut berupa 140 ton bahan makanan dan bahan-bahan logistik lainnya. Dalam Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim PBNU dipercaya bersama beberapa lembaga lain untuk mengawal bantuan tersebut.

 

Wakil Ketua LPBI PBNU Maskut Chandranegara yang ikut dalam misi tersebut mengatakan bahwa ada 4 pesawat yang mengirim logistik ke Turki dan Suriah. Sebelumnya juga Indonesia telah mengirim tim SAR dan tim medis, membangun rumah sakit lapangan, serta pesawat Hercules untuk membantu evakuasi awal korban-korban bencana gempa di Turki maupun Suriah. 

 

"Minta doa kepada seluruh bangsa Indonesia agar misi kemanusiaan kami bisa berjalan dengan baik dan lancar," ungkapnya kepada NU Online di sela-sela pelapasan bantuan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jakarta, Selasa (21/2/2023).

 

Maskut menambahkan bahwa musibah yang terjadi di Turki dan Suriah masuk dalam kategori luar biasa. Pemerintah Turki mengeluarkan peringatan level 4, yaitu permintaan bantuan internasional. Badan Penanggulangan Bencana Pemerintah Turki atau AFAD menyebutkan jumlah korban meninggal dunia mencapai 41.020 jiwa sampai dengan Ahad (19/2/2023). Korban luka-luka mencapai 21.259 dengan jumlah pengungsi 460.945 orang.

 

Tiga wilayah paling terdampak banyaknya korban jiwa yaitu di Distrik Hatay, Kahramanmaraştan dan Gaziantep. Sedikitnya 830.000 bangunan terdampak gempa. Bandara di Kahramanmaras dan Hatay masih tertutup, sedangkan di Gaziantep dan Sanliurfa terbuka untuk akses bantuan kemanusiaan, sedangkan bandara di Malatya, Adana, Diyarbakır, Adıyaman Airports beroperasi untuk penerbangan.

 

Sementara itu, berdasarkan AFAD, total personel Search and Rescue (SAR) di Turki berjumlah 98.153 orang, termasuk 5.309 personel internasional dari 18 negara. Tim UNDAC dan Internasional Search and Rescue Advisory Group (Insarag) tim telah berada di lokasi untuk mendukung pencarian dan pertolongan. EMT telah dimobilisasi ke wilayah Turki.

 

"Inilah yang mendorong Pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat terdampak bencana di Turki dan Suriah," ungkap Maskut.


Seperti diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 7,8 mengguncang wilayah Turki dan Suriah, yang terjadi pada Senin (6/2/2023), pukul 04.17 dini hari waktu setempat. Pusat gempa berada 26 km selatan Nurdagi, Turkiye. Lebih dari 70 kali gempa susulan terjadi sejak gempa utama tersebut. Fenomena geologi ini menyebabkan seluruh segmen di zona Sesar Anatolia Timur sehingga ini berdampak merusak dan mematikan.

 

Dampak besar yang terjadi karena beberapa faktor, seperti gempa kerak dangkal, adanya gempa besar (M7,8, M6,7 dan M7,5), waktu terjadi gempa, dan pusat gempa yang dikelilingi 4 kota besar, yaitu Gaziantep, Kahramanmaras, Pazarcik dan Nurdagi.

 

Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan