Nasional PERGURUAN TINGGI NU

Mahasiswa Thailand-Afganistan: Tetap Bersyukur Lebaran di Negeri Orang

Ahad, 10 Agustus 2014 | 01:00 WIB

Semarang, NU Online
Mahasiswa asal Thailand dan Afganistan Universitas Wahid Hasyim merayakan lebaran Idul Fitri di  Semarang, Jawa Tengah.  Meskipun tidak bisa kembali ke negera asalnya pada lebaran kali ini, 40-an mahasiswa-santri<> asal Thailand dan Afganistan tetep bisa merayakan Idul Fitri di Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim (PPLWH).  

Perayaan Idul Fitri dilaksanakan dengan halal bihalal berbalut kegiatan lain dan permainan kecil. Di antaranya ada khataman Qur’an, sharing, nonton film dan video bareng. Usai melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Agung Jawa Tengah pada Senin (28/7) dilanjutkan dengan halal bihalal di kediaman rektor Universitas Wahid Hasyim, Noor Achmad.

Agus Trioni Nawa (24), Kamis (31/8), mahasiswa asal Lampung yang turut bergabung dalam kegiatan tersebut bersama mahasiswa asal Thailand dan Afganistan mengatakan, banyak sekali hal yang dipelajari dari mereka. Seperti semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan percaya diri. Acaranya memang sangat sederhana, tapi dibalut dengan kreativitas,  sehingga sangat menarik.

Mahasiswa asal Thailand dan Afganistan mencoba memeriahkan semeriah mungkin, mencoba menghibur diri dari meskipun jauh dari keluarga. Misalnya mengucapkan ‘Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf zahir dan batin’ sambil berpeluk.”  

Menurut mahasiswa Program Pasca Universitas Negeri Semarang ini, persatuan dan rasa kekeluargaan inter maupun antar mahasiswa Thailand dan Afganistan  sangat erat. Selain kegiatan-kegiatan tersebut, ada acara bertukar hadiah. Ia menambahkan bahwa pembagian hadiah yang diselenggarakan bukan semata-mata mendapatkan hadiah belaka, namun lebih dari itu yakni kebersamaan.

Acara perayaan Idul Fitri yang dilaksanakan oleh mahasiswa asing di Indonesia ini dinikmati oleh semua santri baik dari Afganistan maupun Thailand.

“Lebaran kali ini memang tidak bisa pulang, namun Insya Allah, tahun depan kami akan melaksanakan  lebaran di Thailand,” tutur Nurisan mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang asal Patani, Thailand.

Pernyataan serupa oleh Farhana yang menyatakan bahwa kemungkinan besar lebaran tahun berikutnya akan mereka rayakan di negeri sendiri. Ia pun mengaku merasa senang bisa lebaran di Indonesia meskipun jauh dari keluarga dan sanak saudara di Afganistan.

Kedua kelompok mahasiswa asal Thailand dan Afganistan ini sudah hampir satu tahun di Indonesia, khususnya di Universitas Wahid Hasyim Semarang.  Banyak kegiatan  ke-Islaman yang dicanangkan bagi penambahan pengetahuan dan pengalaman ke-Islaman mahasiswa asing ini.

Di antaranya, pengajian kitab kuning di Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim, seminar ke-Islaman maupun pengetahuan umum oleh lembaga Universitas Wahid Hasyim dengan kerjasama PBNU,  dan  terakhir  adalah wisata religi dan budaya Indonesia di  Pondok Sunan Pandanaran dan API Yogyakarta pada Kamis-Jumat (26-27/6). Di kedua pondok pesantren tersebut, mahasiswa Thailand dan Afganistan diperkenalkan pada kultur salaf yang mengemban misi ahlussunnah waljamaah. Misalnya sistem tahfidzul Quran, sistem pembelajarn di pesantrenm dan sistem lingkungan pesantren yang penuh kesederhanaan.

Harun Niam Kabag Kemahasiswaan yang juga menjadi pengasuh santri mancanegara ini menegaskan perlunya santri-santri untuk membangun jaringan, memperbanyak pengalaman, dan memperlajari ke-Islaman  sebanyak mungkin. Ia berharap sepulang dari Indonesia nantinya memudahkan mereka dalam mengimplementasikan nilai-nilai terbaik Islam di Indonesia untuk diterapkan di Thailand dan Afganistan.  (Nur Setyaningrum/Anam)