Nasional RAKERNAS PERGUNU

Mahfud MD Tegaskan Substansi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Sama dengan Madinah

Sab, 17 Juni 2023 | 19:45 WIB

Mahfud MD Tegaskan Substansi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Sama dengan Madinah

Menko Polhukam, Mahfud MD saat menghadiri pembukaan Rakernas Pergunu, Sabtu (17/6/2023) di Majalengka, Jawa Barat (Foto: Pergunu)

Majalengka, NU Online
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menjelaskan bahwa secara substansi, proklamasi kemerdekaan Indonesia sama dengan ketika Nabi Muhammad memproklamasikan negara Madinah.


Ia mengatakan hal tersebut pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Leuwimindung, Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (17/6/2023).


“Ketika Nabi Muhammad mendirikan negara saya selalu membayangkan, ketika Nabi Muhammad mendirikan negara itu membuat proklamasi yang isinya secara substansi sama dengan proklamasi kemerdekaan kita," ujarnya.

 

Ia menjelaskan bahwa isi proklamasi Madinah yaitu Bismillahirahmaniirahim hadza kitab min muhammadin shallallahu alaihi wasallam baina mukminin wa muslimin wa yastrib wa quraisy wa man tabiahum fala yuqabihim.


"Hadza kitab min muhammadin shallallahu alaihi wasallam. Inilah proklamasi, ini keputusan, inilah ketentuan. Jadi kitab bisa proklamasi, bisa ketentuan, bisa keputusan. Inilah proklamasi dari Muhammad saw. Baina mukminin wa muslimin wa yastrib wa quraisy wa man tabiahum fala yuqabihim. Antara orang-orang Mukmin, orang Muslim, orang Yastrib, orang Quraisy, dan wa man tabiahum, seluruh pengikutnya yang agama dan budayanya macam-macam. Fala yuqabihim menyatakan bersatu, merdeka, mengikatkan diri," jelasnya.


Menteri Pertahanan pada era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu mengatakan, makna tersebut sama dengan proklamasi; "Kami Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan. Fala yuqabihim dan wajahadahum. Dan akan terus berjuang bersama dengan mereka. Hal-hal yang mengenai pemindahan dan pengendalian kekuasaan akan diselenggarakan dengan cara seksama."


"Ini semangat keindonesiaan dan keislaman kita, mendirikan sebuah negara yang inklusif, karena warga negara kita itu terdiri dari ikatan primordial yang beragam. Agama banyak di sini, suku lebih dari 1000, bahasa lebih dari 100. Bersatu, fala yuqa, mengikatkan diri, memerdekakan diri dalam negara yang bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia," terang Mahfud.


Ia pun mengajak untuk membangun Indonesia sebagai negara yang inklusif Islami yaitu fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Allah bisa menjadikan manusia sama, tetapi Allah ingin menguji manusia dengan perbedaan-perbedaan, apakah bisa berbuat baik terhadap sesama.


"Sehingga Allah berfirman fastabiqul khairat, berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di situlah nilai-nilai islami dibangun dalam kita bernegara ini yaitu persaudaraan," tegasnya.


"Kalau di Perancis misalnya ketika kemerdekaan dan sekarang menjadi semboyan resmi selama ratusan tahun liberte, egalite, fraternite. Sama tuh dengan Islam, karena Perancis baru abad ke-18, Islam sudah (sejak) abad ke-7," ungkap Mahfud.

 

Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Kendi Setiawan