Nasional

Marak Tawuran saat Ramadhan, LKKNU Singgung soal Pengawasan Keluarga

Sen, 27 Maret 2023 | 17:30 WIB

Marak Tawuran saat Ramadhan, LKKNU Singgung soal Pengawasan Keluarga

Ilustrasi pengawasan keluarga. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online

Aksi tawuran terjadi di beberapa daerah di DKI Jakarta, saat memasuki bulan Ramdahan. Tawuran yang dilakukan oleh sekelompok anak muda tersebut diketahui memakan korban jiwa.


Terkait aksi tawuran ini, Pengurus Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Ervi Zidni Ma’ani menyinggung soal peran keluarga. Ia mengatakan bahwa sistem terdekat bagi remaja adalah keluarga.


“Fondasi awalnya adalah pendidikan dari keluarga,” tutur Ervi, kepada NU Online, Senin (27/3/2023). 


Ia mengajak ara orang tua untuk memerhatikan anak-anaknya yang beranjak remaja karena pada fase ini anak-anak butuh perhatian lebih ekstra.


“Orang tua perlu komunikasi dengan anak dari hati ke hati, mengenal teman-temannya, dan beri tahu bagaimana cara meregulasi emosi pada saat di bawah tekanan,” jelas dia. 


Menurutnya, remaja adalah usia labil dan dalam proses mencari identitas diri. Kebanyakan remaja terjerumus tawuran tanpa pertimbangan matang. Hal ini diperparah dengan lingkungan keluarga yang tidak harmonis.


Ia juga menyinggung soal faktor internal berupa rasa ingin mencari jati diri, ditambah faktor eksternal seperti orang tua dan konformitas (ikut-ikutan) teman sebaya, membuat remaja cenderung melakukan hal-hal destruktif (merusak) dan bahkan kriminal.


“Mereka melakukan banyak hal supaya dianggap jagoan, remaja memang masa di mana konformitas dengan teman sebaya kuat,” ucapnya. 


Sementara itu, Psikolog Keluarga Nurmey Nurulchaq menduga bahwa pemicu tawuran adalah terbentuknya sebuah geng dalam berteman.


“Pemicunya banyak sekarang ini kan geng-geng banyak banget mereka lebih nyaman di geng,” kata Nurmey. 


Faktor lain  pemicu tawuran, terang dia, biasanya karena doktrin-doktrin. “Misalnya, kamu pokoknya harus jadi lawan dia, lalu adanya sebuah geng. Dan mereka mengadu kekuatan,” terangnya. 

 

Melansir Kompas.com, seorang pria berinisial MJ (29) ditemukan tewas bersimbah darah saat tawuran antarwarga terjadi di Pasar Gili, Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (23/3/2023).


Kejadian serupa juga terjadi di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedjo Asmoro menyatakan bahwa polisi mengamankan 30 remaja di Jalan Seroja, Bintaro, Pesanggrahan.


Puluhan remaja itu melancarkan aksinya pada Kamis (23/3/2023), pukul 01.00 WIB dini hari. Mereka bersenjatakan sarung dan beberapa benda tumpul hingga tajam yang ada di lokasi. 

 

Pewarta: Syifa Arrahmah

Editor: Fathoni Ahmad