Nasional

Melangitkan Harapan untuk NU dan Indonesia di IKN

Ahad, 30 Januari 2022 | 16:25 WIB

Melangitkan Harapan untuk NU dan Indonesia di IKN

Istighasah dan Pencanangan Kantor PBNU di Masjid Syaikhona Kholil, Jalan Negara, Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Ahad (30/1/2021). (Foto: NU Online/Suwitno)

Penajam Paser Utara, NU Online

 

Maulaya shalli wa sallim daiman abada
‘ala habibika khairil khalqi kullihimi

 

Huwal habibul ladzi turja syafa'atuhu
Likullu hawlin minal ahwali muqtahimi


Potongan-potongan syair Burdah karya Imam Bushiri itu mencerahkan langit-langit ibukota baru. Ratusan Nahdliyin melangitkannya secara berjamaah dalam acara Istighasah dan Pencanangan Kantor PBNU di Masjid Syaikhona Kholil, Jalan Negara, Desa Sukaraja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Ahad (30/1/2021).

 

Pembacaan qashidah Burdah itu dipimpin Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Timur KH Ali Kholil. Menurutnya, butiran-butiran syair pujian kepada Rasulullah itu sangat disukai Syaikhona Kholil Bangkalan Madura, mahaguru dari para kiai Nusantara. "Mari, kita tutup (istighasah) dengan shalawat yang digemari Syaikhona Kholil tiga kali," katanya.


Ya rabbi bil musthafa balligh maqashidana
Waghfir lana ma madha ya wasial karomi


Tepat setelah kata maqashidana (berbagai maksud/tujuan kami) itu, Kiai Ali Kholil melangitkan permohonan dan harapannya untuk keselamatan dan kesuksesan NU dan PBNU. "PBNU, ya Allah. NU, ya Allah," ucapnya.


Pada pengulangan kedua di kata maqashidana, Pengasuh Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Balikpapan itu mendoakan kelancaran pembangunan ibu kota negara yang bakal dibangun di wilayah tersebut. Ia juga tak lupa menyebut kantor PBNU yang dicanangkan dibangun di wilayah yang tak berjauhan.


"Ibu kota Negara Nusantara, ya Allah. Kantor PBNU, ya Allah," katanya dengan lantang sembari memejamkan mata, menandai kekhidmatannya dalam berdoa.


Butiran syair-syair itu terus melangit. Kalimat-kalimat yang sama diucapkan secara bersama dengan penuh khidmat terdengar begitu syahdu. Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf tampak khidmat melangitkan kalimat-kalimat permohonan pada Sang Kuasa. Sekretaris Jenderal PBNH H Saifullah Yusuf pun demikian. Keduanya khusyuk membaur bersama peserta lain dalam istighasah tersebut.


Pada pengulangan ketiga, Kiai Ali mendoakan kelancaran dan kesuksesan PBNU dalam melaksanakan berbagai macam program kerjanya. "Program-program PBNU, ya Allah, sukses, ya Allah," ujarnya.


Kegiatan ini dihadiri oleh Plt Bupati Penajam Paser Utara Hamdan Pongrewa, Ketua PCNU Penajam Paser Utara KH Syamsul Hadi Yusuf, dan warga NU dari berbagai penjuru Kabupaten Penajam Paser Utara.


Setelah beristighasah dan melakukan penandatanganan pencanangan Kantor PBNU, Gus Yahya dan Gus Ipul bergerak ke titik nol Ibukota Negara (IKN). Sebagaimana diketahui, Istana Negara akan dibangun di Kecamatan Sepaku.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan