Nasional

Menag: Belajar Tatap Muka Jadi Pilihan Paling Efektif

Kam, 3 Juni 2021 | 02:00 WIB

Menag: Belajar Tatap Muka Jadi Pilihan Paling Efektif

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: Kemenag)

Jakarta, NU Online
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) merupakan pilihan cara yang paling efektif. Hal ini karena masih terjadi ketimpangan dalam hal kesiapan infrastruktur dan jaringan IT, kesiapan silabus dan kurikulum darurat, dan juga kesiapan dan budaya serta literasi digital guru dalam menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh di masa Pandemi ini.


ā€œKita harus akui ternyata untuk saat ini opsi Pembelajaran Tatap Muka di kelas masih menjadi pilihan yang paling efektif,ā€ katanya saat peluncuran secara virtual Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah di Masa Pandemi Covid-19 di Jakarta, Rabu (2/5).


Menag pun mengungkapkan bahwa banyak studi yang dilakukan lembaga Internasional menunjukkan kekhawatiran terjadinya krisis pembelajaran akibat pelaksanaan pembelajaran daring yang masih banyak menghadapi kendala dan hambatan ini.


Ia juga menyebut bahwa akibat pandemi sejak Maret 2020, satuan pendidikan ditutup. Lebih dari 10 juta siswa di bawah binaan Kementerian Agama terpaksa harus melaksanakan Belajar Dari Rumah (BDR) dengan segala keterbatasan yang ada.


Dengan panduan yang dapat diunduh di laman resmi bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id dan spab.kemdikbud.go.id ini juga diharapkan bisa mendorong pembelajaran yang dapat mengantisipasi dampak negatif dari learning loss. Fenomena learning loss sendiri adalah suatu keadaan di mana peserta didik malas belajar dan cenderung melupakan sekolahnya.


Hal ini sempat juga dilontarkan Direktur GTK Madrasah Kementerian Agama Moh Zain yang melihat siswa saat ini seakan sudah jenuh dan bosan dan mengalami zoom vertigo atau kelelahan mengikuti zoom. Fenomena ini menggejala dan mengakibatkan angka putus sekolah meningkat akibat pandemi Covid 19.


Oleh karenanya, hal ini harus menjadi perhatian serius seluruh elemen terkait khususnya pendidik dan tenaga pendidikan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kapasitas serta kompetensi dirinya.


Ia berharap dengan kebijakan tatap muka yang akan segera dilakukan pada tahun ajaran baru ini, para guru mampu meningkatkan kemampuan dalam melakukan blended learning atau mengombinasikan pembelajaran tatap muka dan daring.


"Guru harus dapat memanfaatkan media digital, dan juga membuat konten pembelajaran yang inovatif," harapnya.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR