Nasional NUZULUL QUR’AN 1442 H

Menag: Berkah Al-Qur’an, Indonesia Diperhitungkan Warga Dunia

Jum, 30 April 2021 | 01:00 WIB

Menag: Berkah Al-Qur’an, Indonesia Diperhitungkan Warga Dunia

Menag RI H Yaqut Cholil Qoumas saat berpidato dalam Peringatan Nuzulul Qur’an tingkat kenegaraan di gedung Kementerian Agama RI Jl MH Thamrin No 6 Jakarta, Kamis (29/4) malam. (Foto: FB Yaqut Cholil Qoumas)

Jakarta, NU Online
Menteri Agama (Menag) RI H Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, Al-Qur’an telah menjadi jalan yang membuat Indonesia dikenal dan diperhitungkan warga dunia. Sebab, Al-Qur’an telah memberi dampak besar bagi pembangunan karakter keberagamaan yang moderat di Indonesia. 


“Gairah keislaman (yang moderat) salah satunya diwujudkan melalui penerjemahan dan penafsiran Al-Qur’an ke dalam bahasa Indonesia maupun ke bahasa daerah,” tutur Menag dalam Peringatan Nuzulul Qur’an tingkat kenegaraan yang ditayangkan langsung melalui kanal YouTube Kementerian Agama RI, Kamis (29/4) malam.


Dikatakan, Al-Qur’an adalah spirit yang telah melahirkan peradaban agung. Era keemasan Islam, yang diraih pada periode Dinasti Umawiyah dan Abbasiyah sebagai contoh bahwa Al-Qur’an telah menjelma dalam beragam kajian dan kebijakan publik. Bukan hanya melahirkan para ulama tafsir, fikih, dan tasawuf, Al-Qur’an juga menjadi unsur penting lahirnya keilmuan modern.


Baca juga: Wapres Kiai Ma’ruf Sampaikan Bahaya Eksploitasi Alam 


Di Indonesia, lanjut Menag, terdapat beberapa nama ulama ahli tafsir yang telah dikenal di dunia internasional. Mereka telah mampu menghadirkan gaya keberagamaan Islam yang moderat dengan tafsir-tafsirnya. 


“Ada nama Syekh Abdurrauf as-Singkili dengan kitab Tarjuman al-Mustafid, KH Bisri Mustofa dengan kitab al-Ibriz berbahasa Jawa, Buya Hamka dengan tafsir al-Azhar, Muhammad E Hasim dengan Tafsir Ayat Suci Lenyepaneun, hingga M Quraish Shihab dengan Tafsir al-Misbah,” papar Gus Yaqut, sapaan akrabnya. 


Kemudian, lanjut dia, pada diplomasi internasional melalui washilah Al-Qur’an, bangsa Indonesia juga sudah dikenal luas oleh dunia sebagai negara yang melimpah dengan hafidz-hafidzah dan qari-qariah.


“Para delegasi Indonesia telah berhasil mengharumkan nama bangsa ini di berbagai event internasional. Paling terakhir adalah pengiriman huffazh untuk menjadi imam di Uni Emirat Arab (UEA),” papar putra KH M Cholil Bisri Rembang ini. 


Karena itu, Menag mengajak umat Islam untuk menjadikan Nuzulul Qur’an sebagai momentum untuk menumbuhkan spirit perdamaian bagi umat manusia di dalam kehidupan global. Caranya dengan terus memajukan pendidikan Islam, memperkaya pemikiran Islam, meneguhkan moderasi beragama, dan memperluas peran pembangunan.


“Al-Qur’an adalah spirit yang akan terus memberikan hidayahnya kepada bangsa yang istiqamah menjalankan ajaran dan nilai-nilainya. Mari kita semua menyegarkan kembali spirit Al-Qur’an dalam memperlakukan keberagamaan,” ajak Gus Yaqut.


Sementara itu, Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin dalam momentum Nuzulul Qur’an ini menyampaikan amanat tentang pentingnya menjaga keberlangsungan alam. Ia mengajak masyarakat untuk memahami soal bahaya eksploitasi yang berlebihan. 


Menurutnya, kebolehan memanfaatkan alam bukan berarti tanpa ada batasan. Semua harus dilakukan dalam koridor tidak menimbulkan kerusakan pada alam dan isinya. Karena semua yang ada di alam ini memiliki nilai penting pada keberlangsungan keseimbangan ekosistem.


“Kita harus lebih aktif melakukan berbagai upaya dan ikhtiar agar aktivitas yang menyebabkan kerusakan lingkungan dapat segera dihentikan, sehingga alam yang kita tempati ini bisa kita rawat dan nikmati secara berkelanjutan. Generasi berikutnya juga dapat menikmati alam yang belum rusak,” tegas Wapres.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori