Jakarta, NU Online
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri meluncurkan secara resmi Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) di 120 desa pada Senin (11/9). Desmigratif merupakan desa yang sebagian besar penduduknya bekerja di luar negeri, memahami sistem penempatan dan perlindungan tenaga kerja baik di dalam maupun di luar negeri.
"Peluncuran ini bertujuan untuk memantapkan kesamaan persepsi dalam pelaksanaan Program Desmigratif di 60 Kabupaten/Kota dan 120 desa terpilih," kata Menaker Hanif.
Peluncuran Program Desmigratif mengusung tema Membangun dan Melindungi Tenaga Kerja Indonesia dari Desa.
Hanif menjelaskan, Program Desmigratif diharapkan dapat menjadi suatu wadah untuk berdiskusi dan saling memberikan gagasan kepada para pemangku kepentingan.
"Desmigratif merupakan upaya terobosan Kemnaker bekerjasama dengan berbagai Kementerian/Lembaga dan swasta untuk memberdayakan, meningkatkan pelayanan serta memberi perlindungan bagi calon TKI/TKI di desa yang menjadi kantong-kantong TKI," ungkap Hanif.
Hanif memaparkan, ada empat pilar utama yang diusung oleh Program Desmigratif, yaitu membentuk pusat layanan migrasi, menumbuhkembangkan usaha-usaha produktif TKI dan keluarganya, memfasilitasi pembentukan Rumah Belajar Desmigratif, serta memfasilitasi pembentukan dan mengembangkan Koperasi/Lembaga Keuangan.
"Dengan konsep ini, pemerintah desa diharapkan lebih berperan aktif dalam peningkatan pelayanan penempatan dan perlindungan calon TKI/TKI," ujar Hanif.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng mengungkapkan, deperlukan sinergi dan kerjasama untuk mensukseskan Program Desmigratif. Dalam hal ini, BI siap mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berasal dari Program Desmigratif melalui sistem pembayaran dan pengembangan yang BI sediakan.
"Pihak kami siap mendukung Desmigratif melalui Less Cash Society, Perluasan Akses Keuangan dan Pengembangan UMKM," ungkap Sugeng.
Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Dirjen Binapenta dan PKK) Maruli Hasoloan mengatakan pada tahun 2016 Kemnaker sudah melakukan uji coba pelaksanaan Program Desmigratif di dua wilayah.
"Kami sudah melakukan uji coba Program Desmigratif di Wonosobo, Jawa Tengah dan Indramayu, Jawa Barat. Dalam tiga tahun kedepan diharapkan dapat dilaksanakan di 400 desa di seluruh wilayah Indonesia," jelas Maruli. (red. Kendi Setiawan)