Nasional KONGRES IPNU-IPPNU

Menteri Agama RI Buka Kongres IPNU-IPPNU 2015

Sab, 5 Desember 2015 | 08:29 WIB

Boyolali, NU Online
Kongres IPNU XVIII dan IPPNU XVII kali ini dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia Drs H Lukman Hakim Saifuddin, Sabtu (5/12) pagi. Kongres yang berlangsung di asrama haji Donohudan kabupaten Boyolali ini mengusung tema Pelajar Islam Berbudaya untuk Toleransi dan Persatuan Bangsa.
<>
Mewakili Presiden RI Joko Widodo yang kebetulan berhalangan untuk hadir membuka kongres, Lukman memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada IPNU dan IPPNU.

“Karena kedua organisasi pelajar ini adalah organisasi yang telah matang. Sejak berdirinya, pada tahun 1954 IPNU-IPPNU bukanlah organisasi yang tidak lagi muda. Sementara dalam konteks Indonesia dan dunia kita jarang menemui organisasi pelajar seusia IPNU-IPPNU. Karenanya, kami sangat memberikan apresiasi yang tinggi kepada kedua organisasi pelajar ini,” ungkap Lukman di hadapan sedikitnya 5000 peserta kongres.

Ia berpesan, pengurus yang sekarang mendapat amanah dan kepercayaan untuk menjalankan sekaligus memegang roda kepengurusan IPNU-IPPNU sesungguhnya memilki tanggung jawab yang tidak ringan. Sebab, ini tidak hanya sekadar warisan para pendahulu kita yang notabene adalah para ulama. Karenanya, siapa pun yang nanti akan terpilih semoga bisa amanah dan bertanggung jawab dalam menjalankan kepengurusan IPNU-IPPNU.

Menurut Menag, dua kata kunci dalam IPNU-IPPNU adalah NU dan pelajar. Jika kita menelusuri khittah Nahdlatul Ulama, hakikat dari dua hal tersebut ada pada sikap dan perilaku. Baik keagamaan maupun kemasyarakatan sesunguhnya kita dituntut supaya menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai luhur, yakni tasamuh, tawasuth, tawazun, dan i’tidal.

“Itulah yang dalam konteks kekinian menjadi semakin relevan, karena di tengah kontestasi globalisasi, revolusi teknologi informasi sungguh luar biasa, karenanya kita harus mampu menjawab tantangan global,” pungkas Lukman.

Pembukaan Kongres oleh Menteri Agama ditandai dengan pemukulan gong. (Anwar Kurniawan/Alhafiz K)