Nasional

Meski PPKM Turun Level, Satgas NU Ingatkan Masyarakat Tetap Sadar Prokes

Sen, 30 Agustus 2021 | 13:30 WIB

Meski PPKM Turun Level, Satgas NU Ingatkan Masyarakat Tetap Sadar Prokes

Situasi PPKM di sejumlah wilayah, terutama di Jawa-Bali telah mengalami perbaikan dan penurunan level. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Pemerintah RI telah memutuskan untuk melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 6 September 2021. Situasi PPKM di sejumlah wilayah, terutama di Jawa-Bali telah mengalami perbaikan dan penurunan level.


Meski demikian, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Makky Zamzami tetap mengingatkan masyarakat agar sadar terhadap protokol kesehatan, sehingga beberapa wilayah di Indonesia tidak kembali mengalami peningkatan kasus.


“Jadi memang saat ini walaupun kasus sudah turun, tetapi kemungkinan untuk (kasus) meningkat lagi itu sangat besar. Makanya kita semua harus sudah sadar pentingnya protokol kesehatan seperti menggunakan masker, jaga jarak, membatasi mobilisasi, dan cuci tangan,” tutur Makky kepada NU Online, Senin (30/8). 


Protokol kesehatan, menurutnya, harus menjadi kebiasaan baru yang secara sadar mesti diterapkan tanpa paksaan. Tak hanya itu, ia meminta masyarakat, terutama warga NU untuk tidak pasif terhadap program vaksinasi yang sedang digencarkan.


“Kebetulan kan vaksinasi saat ini sedang digencarkan, janganlah kita pasif. Tetapi kita harus proaktif untuk mengejar vaksinasi agar semua ikhtiar kita lengkap dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini,” jelasnya. 


Makky juga mengomentari soal perpanjangan PPKM yang dilanjutkan hingga 6 September mendatang. Ia menuturkan bahwa idealnya dalam dua kali masa inkubasi atau 24 hari, sudah cukup menandakan kasus Covid-19 di sejumlah wilayah turun. 


“Artinya, semenjak kasus kita turun dari 50 ribu sudah ke 40 ribu, saya rasa PPKM boleh lah disetopkan,” katanya.


Lebih dari itu, ia meminta pemerintah agar lebih fokus pada peraturan lain yang terkait vaksinasi sebagai syarat masuk kantor, mal, dan pusat perbelanjaan. Peraturan semacam ini, menurutnya, sudah cukup membantu dan mendukung pemerintah dalam menggenjot angka vaksinasi. 


“Seharusnya ada pergantian peraturan dengan mewajibkan vaksinasi. Itu saya rasa sudah benar. Seperti masuk kantor dan mal dengan syarat sudah divaksinasi. Itu cukup membantu,” katanya.


Perkembangan PPKM terkini


Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa dalam satu pekan terakhir, sudah terjadi tren perbaikan situasi Covid-19. Angka kasus positif di Indonesia terus menurun dalam waktu tujuh hari terakhir. Tingkat keterisian rumah sakit untuk kasus Covid-19 semakin membaik dengan rata-rata berada di angka 27 persen.


Dikatakan, saat ini terdapat penambahan wilayah aglomerasi di Jawa-Bali yang masuk ke level 3 yakni Malang Raya dan Solo Raya. Presiden merincikan, beberapa wilayah yang masuk ke dalam level 3 pada penerapan minggu ini adalah Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya, dan Solo Raya. 


“Untuk Semarang Raya berhasil turun ke Level 2, sehingga secara keseluruhan di Jawa-Bali ada perkembangan yang cukup baik,” katanya, dalam siaran pers melalui Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (30/8) malam. 


Sementara itu, wilayah yang masuk kategori level 4 mengalami penurunan dari yang semula 51 menjadi 25 kabupaten/kota. Sedangkan untuk level 3 mengalami penambahan, dari 67 menjadi 76 kabupaten/kota. Begitu pun level 2 yang bertambah dari 10 menjadi 27 kabupaten/kota.


“Untuk wilayah di luar Jawa-Bali juga terjadi perbaikan. Level 4 dari 7 menjadi 4 provinsi, level 4 dari 104 menjadi 85 kabupaten/kota, level 3 dari 234 menjadi 232 kabupaten/kota, dan Level 2 dari 48 menjadi 68 kabupaten/kota. Kemudian Level 1 dari tidak ada menjadi 1 kabupaten/kota,” jelas Presiden.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad