Nasional Harlah Ke-99 NU

Musik Gambus Mozaik Melayu Meriahkan Puncak Harlah Ke-99 NU di Palembang

Jum, 4 Maret 2022 | 21:00 WIB

Musik Gambus Mozaik Melayu Meriahkan Puncak Harlah Ke-99 NU di Palembang

Musik Mozaik Melayu ramaikan Harlah Ke-99 NU. (Foto: NU Online/ Nuriel Shiami Indiraphasa).

Palembang, NU Online

Kelompok musik Mozaik Gambus Melayu dari Palembang meriahkan malam puncak Harlah ke-99 NU Wilayah Barat. Penampilan mereka membawa lagu-lagu Tradisional Melayu-Arab diringi tarian Bedana Palembang di Panggung Utama Gedung Main Dinning Hall Jakabaring Sport City, Jumat (4/3/2022).


Musik gambus Melayu merupakan salah satu genre seni musik yang lahir dari perpaduan budaya Timur Tengah dan Melayu. Di Kota Palembang, aliran musik ini bukan genre baru, tetapi telah hadir sejak ratusan tahun lalu seiring bertumbuh kembangnya etnis Arab di bumi Sriwijaya. 


Masyarakat etnis Arab juga memiliki perilaku, kebiasaan, maupun keakraban terhadap masyarakat Kota Palembang. Beberapa etnis Arab yang ada di Kota Palembang dapat dikatakan sebagai minoritas. Akan tetapi, ada beberapa etnis (suku) Arab yang memunculkan identitas estetik masyarakat di Kota Palembang dengan mempertunjukan kesenian-kesenian mereka, salah satunya etnis Arab yang mempertahankan kebudayaan mereka melalui kesenian musik gambus. 


Genre musik di Kota Palembang adalah perpaduan musik gambus klasik, musik gambus Melayu, dan musik gambus modern. Aliran seni musik ini kerap dilantunkan dalam berbagai hajatan warga Kota Palembang, mulai dari kelahiran, khitanan, hingga pernikahan. 


Noval, personil grup mozaik gambus, mengungkapkan bahwa musik gambus Kota Palembang merupakan salah satu genre musik yang khas dan unik karena diringi tarian Bandara. 


"Tarian bandara ini ada tiga pola yang biasa kita pakai yakni tari melayu (zapin), tari Arab asli dan pola zaipe," ujar Noval saat ditemui NU Online usai pentas.


"Kami juga membawakan lagu-lagu romantis dan penuh motivasi dalam bahasa Arab," sambungnya. 


Sebelum manggung, grup yang terdiri dari 16 personil dan berdiri sejak 2019 itu memerlukan latihan selama satu minggu. "Sebetulnya tampil gak tampil kita tetap latihan. Namun untuk pentas hari ini, kami butuh waktu latihan selama seminggu untuk mempersiapakan semuanya," tuturnya. 


Meskipun hanya menampilkan dua lagu, namun mereka mampu membuat pengunjung terpukau dengan iringan musik dan tarian mereka. Tampak para pengunjung kala memasuki ruangan tak lepas memandang ke arah panggung. 


Bukan hanya gambus mozaik yang tampil malam itu. Paduan suara dari mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang dan musik hadroh dari santri turut memeriahkan malam puncak harlah. 


Peringatan Harlah NU ke 99 yang bertempat di Palembang tanggal 3-5 Maret 2022 mengusung tema “lestari alamnya, sejahtera petaninya”. Tema ini diusung sebagai salah satu upaya implementasi terhadap fokus Gerakan kepengurusan PBNU di periode ini, yang mana fokus gerakannya adalah mendorong kesejahteraan ekonomi warga nahdliyin dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Hal ini juga selaras dengan tema menyongsong satu abad NU Merawat Jagad, Membangun Peradaban.


Dalam rangkaian harlah ini diselenggarakan Halaqoh Lingkungan, Temu UMKM dan Petani Sawit NU sebagai upaya melakukan sublimasi isu mengenai lingkungan, dekarbonisasi dan rehabilitasi hutan. Melihat sudut pandang terkait dengan tanah, Kawasan hutan, dan reforma agraria. Dan, upaya membangun close loop system untuk menyelesaikan permasalahan hulu sampai hilir petani sawit. 


Pewarta: Suci Amaliyah
Editor: Syakir NF